RAHASIA

118 38 33
                                    


02.

••• SELAMAT MEMBACA•••

🍂

"WOY BALIK KAGAK LO?!"

Tio berteriak saat ia dan Gavin sudah keluar kelas, dan melihat Bayu yang malah menulis sesuatu di papan tulis seblum akhirnya ia menyusul langkah kedua teman nya itu.

"BENTARR!!" jawab Bayu yang juga berteriak.

"Si anying, tinggalin aja dah" ujar Tio yang begitu kesal dengan Bayu, mengingat bajunya yang basah dan membuatnya kedinginan ingin cepat cepat untuk pulang.

Gavin hanya terkekeh lalu ia pun merangkul Tio dan memilih untuk meninggalkan Bayu yang masih fokus menulis sesuatu di papan tulis di kelas mereka.

"Laskar udah balik?" tanya Gavin yang teringat dengan satu teman nya yang sendari tadi tak terlihat.

"Tadi katanya dia nungguin di kantin, coba kita ke sono dulu. Siapa tau masih ada," jawab Tio yang berjalan di samping Gavin, Gavin mengangguk mengiyakan ucapan Tio.

"WOYY TUNGGUIN GUE!!"

Teriak bayu yang baru saja keluar kelas dan berlari mengejar langkah Gavin dan Tio yang sudah cukup jauh meninggalkan nya.

Akhirnya mereka pun segera berjalan menuju kantin untuk melihat apakah Laskar yang merupakan sahabat mereka masih ada di kantin ataukah sudah pulang lebih dulu.

Saat mereka sudah sampai di kantin sekolah yang memang sudah sangat sepi, dan tak ada satu pun murid di sana kecuali seorang pria yang tengah berbaring di bangku panjang yang terletak di ujung ruangan, dengan wajah yang tertutup oleh jaket berlogo elang di bagian belakang nya.

Gavin, Tio dan Bayu pun segera berjalan menghampiri pria yang masih berbaring itu.

"MasyaAllah Laskar, mau sampe kapan lo molor di sini anjir?" ujar Gavin yang langsung menarik Jaket yang menutupi wajah tampan milik Laskar.

"Gavin agama lo apa si hah? Lo kalo mau login ke agama gue mending buruan dah login," timpal Tio yang begitu heran dengan Gavin yang selalu menyebut kalimat kalimat yang ada di agama nya.

"Hhaa sabar dong, tunggu jiwa gue yakin"

Gavin memperlihatkan deretan gigi putihnya. Gavin memang tak memeluk agama yang sama dengan teman teman nya, namun entah mengapa ia selalu ingin sholat jika melihat ketiga teman nya sholat, dan ia pun selalu membaca doa makan, minum, tidur bahkan mengucap bismillah jika akan melakukan sesuatu.

Itu sudah menjadi kebiasaan Gavin karna melihat teman teman nya yang selalu melakukan hal itu. Terkadang selalu ada terbersit dalam lubuk hatinya untuk memeluk agama Islam, namun untuk sekarang ia masih belum yakin untuk melakukan hal itu.

Laskar yang sudah membuka matanya, kini ia pun bangkit dari berbaring nya dan menatap semua teman nya yang kini sudah berdiri di hadapan nya.

"Lo semua kenapa lama si? Hujan udah reda dari tadi, lo semua kemana aja? Gue di sini udah kek bocah ilang lo tau," ujar Laskar yang begitu kesal dengan Gavin, Tio dan Bayu.

"Iya sorry, salahin si Bayu noh drama mulu hidupnya" ujar Gavin

"Gue lagi yang kena, hadehh,,, Kuatkan Bayu ya Allah" ujar Bayu menatap langit langit kantin sembari menengadahkan kedua tangan nya.

PANGGUNG SANDIWARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang