KELUARGA

29 10 1
                                    

46.

••• SELAMAT MEMBACA •••

🍂

Dua minggu sudah berlalu. Rasanya waktu begitu cepat berlalu, Gavin yang masih tak menyangka dengan kehadiran sosok bunda di kehidupan nya telah merubah sudut pandang nya akan dunia yang terlihat tak adil baginya.

Zeeana, Lusi, Monica. Ketiga wanita itu kini tinggal bersama di sebuah Mansions yang khusus Gavin beli untuk tempat tinggal mereka semua. Gavin dan bunda Diana pun tinggal di Mansion itu, mereka kini sudah menjadi sebuah keluarga.

Jujur saja saat pertama kali Zee dan Lusi mengetahui bahwa bunda Diana ternyata adalah istri dari almarhum tuan Brian yang memang terkenal dengan bisnis keluarga nya yang maju dan sukses. Masih tak percaya dengan semua kebenaran yang menurut mereka benar benar mengejutkan bagi mereka berdua.

Namun mereka kini ikut bahagia karena bunda Diana kembali kepada keluarganya. Apalagi bunda Diana kini bisa kembali bersama dengan sang putra yang selalu ia rindukan disetiap hari nya.

Keluarga Gavin kini menjadi keluarga yang benar benar harmonis. Tak ada yang bersandiwara untuk sama sama bahagia, Gavin selalu ingin orang orang yang ia sayang akan mendapat kebahagiaan yang sama seperti yang mereka inginkan. Dan Gavin akan membahagiakan mereka semua, karna menurutnya kini itu sudah menjadi kewajiban nya.

"GAVINN!!" Teriakan Zeeana yang memanggil Gavin menggema di penjuru Mansion, membuat semua orang yang baru saja terbangun dari tidur mereka pun menghampiri wanita yang kini tengah berdiri di depan kamar Gavin dengan penampilan yang masih memakai piama tidur nya.

"Kenapa Zee?" Tanya bunda Diana yang kini sudah berada di hadapan Zee. Lusi dan Monica pun kini sudah sampai disana.

"Bunda, Gavin tuh" Zee merengek dengan nada seperti orang tengah mengadu, namun matanya masih menutup.

"Kenapa Gavin?" Tanya bunda Diana tak mengerti mengapa Zee merengek seperti itu, bahkan matanya kini sudah meneteskan air mata.

"Mobil kesayangan Zee di jual bunda. Itu kan satu satunya kenangan yang ayah kasih ke Zee" Kini Zee menangis di hadapan bunda Diana tanpa membuka matanya.

"Hah? Kamu gak ngigo kan Zee? Coba buka dulu matanya" Bunda Diana mengusap lembut rambut Zee dan menenangkan nya.

Zee masih terisak ia menggelengkan kepalanya sembari mengusap air matanya yang masih mengalir.

"Heh sadar Zee. Lo beneran ngigo ini mah. Kapan Gavin jual mobil lo?" Lusi menepuk nepuk pipi Zee bermaksud ingin menyadarkan wanita itu yang seperti nya memang tengah mengigau.

"Kak, kak Gavin gak mungkin jual mobil kakak" Kini Monica pun bersuara, yang kemudian di angguki oleh bunda Diana dan juga Lusi.

"Terus ini apa? Dia ngejual mobil gue hikss" Zee menunjukan selembar kertas ke arah bunda, Lusi dan juga Monica. Yang kemudian berhasil menarik atensi mereka ke arah selembaran kertas yang ternyata kosong.

Ckleakk..

Gavin yang baru saja membuka pintu kamar nya terkejut saat melihat Zee dan semua orang yang kini tengah berkumpul di hadapan kamarnya.

"E-ehh kenapa pada disini?"

"Zee. Kenapa nangiss?" Gavin terkejut saat melihat Zee yang menangis di hadapan nya.

PANGGUNG SANDIWARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang