06.••• SELAMAT MEMBACA •••
🍂
Malam itu Gavin dan teman teman nya menghabiskan waktu bersama, mereka menonton drama Korea yang menjadi film favorit bagi mereka. Sudah berkali kali Mbak yang bekerja di rumah Gavin, membawakan makanan dan cemilan untuk mereka. Gavin pun merasa kasihan melihat mbak nya yang harus bolak balik untuk membawakan makanan nya dan teman teman nya.
Akhirnya Gavin pun berkata kepada teman teman nya bahwa ia yang akan mengambilkan camilan terakhir untuk mereka, karna drama yang mereka tonton belum juga usai dan camilan pun sudah kembali habis.
Gavin pun berjalan keluar kamar untuk mengambil camilan dan juga minuman untuk nya dan teman teman nya. Ia melihat sekeliling rumah yang memang sudah sangat sepi dan sepertinya kedua orang tuanya pun pasti sudah tertidur di kamar mereka, mengingat waktu pun sudah sangat larut.
Sebelum ia pergi menuju dapur, ia memutuskan untuk melihat kedua orang tuanya terlebih dahulu. Ia akan memastikan apakah mereka sudah tertidur.
Saat Gavin sudah berada di depan pintu kamar kedua orang tuanya, ternyata pintu kamar nya masih sedikit terbuka. Gavin pun berjalan dan membuka pintu untuk melihat apakah mereka masih terbangun.
Gavin membuka pintu kamar orang tuanya, lampu kamar mereka ternyata masih menyala. Dan saat ia melihat ke arah kasur, ternyata kedua orang tuanya tak ada di sana. Itu membuat Gavin penasaran, kemana kedua orang tuanya pergi malam malam seperti ini.
Akhirnya dengan rasa khawatir Gavin pun berniat untuk keluar dari kamar mereka dan akan mencari mereka di ruang kerja papahnya, mungkin saja mereka ada di sana.
Namun saat Gavin akan keluar kamar, tak sengaja Gavin melihat keanehan yang berhasil memancing atensi nya. Gavin melihat sebuah cermin besar di kamar kedua orang tuanya yang sepertinya posisinya sedikit berbeda dari biasanya. Cermin itu seperti terbelah di bagian tengah nya, jelas Gavin pun penasaran sepertinya ada sebuah ruangan didalam sana. Sontak Gavin pun mendekati kaca itu dan perlahan sedikit mendorong nya. Kaca itu terbuka sedikit, membuat Gavin bisa mengintip sebenarnya ada apa diruangan itu.
Saat Gavin akan melangkahkan kakinya untuk lebih masuk lagi, Ia mendengar suara kedua orang tuanya nya yang tengah berbincang, Gavin tak bisa mendengar jelas apa yang sedang mereka berdua bicarakan. Perlahan Gavin kembali mendorong kaca itu agar sedikit terbuka lebar. Gavin mengintip kedua orang tuanya yang masih berbincang di dalam ruangan itu, kini ia bisa mendengar percakapan mereka walau masih terdengar samar samar.
"Aku akan mengurus semuanya, kau tak perlu khawatir." Ucap papah Prans yang merupakan papah Gavin memegang kedua bahu sang istri.
Gavin mengerutkan dahinya, ia tak mengerti apa yang tengah mereka bicarakan. Namun terlihat dari raut wajah sang ibu yang menunjukan wajah cemas.
"Bagaimana jika Gavin mengetahui hal ini? Dia pasti akan membenci kita" Jawab Mama Siren
"Tenanglah, kita akan segera menjodohkan dia "
"Sebelum semuanya terbongkar, kita harus sudah menikahkan Gavin dengan nya" Ujar papah Prans.
"Aku hanya takut semuanya tak berjalan dengan apa yang sudah kita rencanakan" Ujar mama Siren
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGGUNG SANDIWARA [TERBIT]
Novela Juvenil[SELESAI] Ini hanya sebuah kisah tentang seorang pria yang menyukai bau hujan dan embun pagi. Tentang dia, yang menuntut kebahagiaan disaat ia hanya mampu membahagiakan. Tentang pria yang begitu hangat, hingga mampu membuat dirinya banyak disukai...