MUSUH

17 13 0
                                    

22.

••• SELAMAT MEMBACA •••

🍂


'Kringggg'

'Bruukkk'

"Aakhhh"

Alarm berbunyi cukup nyaring, membuat Zeeana yang mendengar nya pun terkejut hingga terjatuh dari atas kasur nya.

"Aaa shitt" Makinya saat ia merasakan sakit di bagian lengan sebelah kiri nya.

Zee bangkit dari terjatuh nya, ia mengusap lengan nya yang terasa sedikit sakit. Zee meraih jam alarm yang ternyata berada tepat di samping telinga nya, pantas saja suara alarm itu benar benar membuat telinganya terasa tuli.

Setelah Zee mematikan alarm itu, ia segera menaruh nya kembali ke atas nakas. Saat ia sudah menaruh alarm itu, di sana ia melihat selembar kertas yang terdapat tulisan di atasnya. Zee pun segera mengambil kertas itu, dan membaca tulisan yang tertulis disana.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Maaf kalo suara alarm nya bikin lo pengen bunuh orang, tapi kalo lo gak di gituin nanti lo bakal telat kesekolah Zee.

Hari ini gue bangun duluan, mau bantu bunda di pasar. Tadinya gue mau bangunin lo, tapi gak tega karna liat lo tidur pules banget.

Sekarang lo siap siap, tadi bunda udah nyiapin sarapan buat lo jangan lupa di makan yaa.

Byee see u muachhh

Luzianaa♡
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Zee tersenyum saat membaca isi surat dari Lusi, rasa kesalnya berhasil di sembuhkan oleh surat dari Lusi. Ia pun kembali menaruh surah itu di atas nakas dan segera pergi menuju kamar mandi, mengingat ia pun harus segera pergi ke sekolah sebelum ia terlambat.

Saat Zee baru saja menarik handuk yang tergantung di lemari baju nya, matanya melihat pantulan boneka dari cermin yang ada di hadapan nya. Zee pun menoleh ke arah belakang nya untuk melihat boneka gurita yang berada di atas kursi di ujung ruangan itu. Wahh, emosi Zee seperti kembali mencuat saat ia melihat boneka gurita yang tak lain adalah boneka pemberian Gavin semalam.

Zee pun berjalan dengan kesal ke arah boneka itu, ia meraih boneka berukuran mini itu dan mencengkram nya kuat.

"Auhhh, kesel banget gue sama lo!!" Cercah Zee mencaci boneka itu sambil terus meremas boneka mini yang terlihat sangat sangat menggemaskan itu. Zee sebenarnya memang menginginkan boneka itu, hanya saja Gavin yang memberikan itu padanya. Zee jadi merasa kesal saat melihat boneka itu, terlebih jika ia teringat wajah Gavin yang mengejeknya, wahh ia benar benar ingin mencakar wajah itu.

"Gavinn, tunggu pembalasan gue" Gumam Zee masih meremas dan menatap boneka gurita itu dengan begitu tajam.

*
*
*

"Yo, lo masih dirumah gak?" Tanya Gavin saat sambungan telpon nya dengan Tio terhubung.

"Masih Vin, kenapa?"

"Mobil lo di pake gak? Gue mau minjem nih, buat hari ini aja ko"

"Buat apaan dah?"

"Elah kepo amat lo, tenang gakan gue gadein ko mobil lo"

"Si anying pikiran nya buruk amat"

PANGGUNG SANDIWARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang