33.
••• SELAMAT MEMBACA •••
🍂
13 tahun yang lalu....
"Hiksss, hiksss. Ibuu"
Tangis seorang anak berhasil mengalihkan atensi anak pria yang kini sudah menghentikan laju sepedah nya. Anak pria bermata sipit itu turun dari atas sepedah nya dan berjalan kecil menghampiri seorang anak wanita seusianya yang kini tengah duduk di sebuah bangku panjang yang dekat dengan sekolah taman kanak-kanak.
"Kamu kenapa?" Anak pria yang memakai seragam sekolah Tk itu kini sudah duduk di samping anak wanita yang juga memakai seragam sekolah yang sama dengan nya.
Anak wanita itu mengangkat kepalanya yang tadi tertunduk. Lalu menoleh ke arah anak pria yang menatapnya bingung.
"Bibi gak jemput aku, dia marah sama aku. Dia bilang aku anak pembawa sial, jadi dia gak mau jemput aku pulang hikss" Anak wanita itu kembali menangis, membuat anak pria yang masih duduk di samping nya merogoh kantung celananya dan mengeluarkan sebuah permen lolipop dari saku nya.
"Jangan nangis, biar aku yang anter kamu pulang" Anak pria itu mengusap air mata anak wanita. Kemudian memberikan permen lolipop ke arah nya.
"Kamu mau nganter aku pulang? Tapi rumah ku jauh" Ujar anak wanita itu menatap anak pria yang masih menyodorkan permen lolipop nya.
"Gak papa, aku jago bawa sepedah ko. Ayo aku anter kamu pulang" Anak pria itu menarik lengan anak wanita kemudian menaruh permen lolipop di telapak tangan sang anak wanita yang kini masih menatap nya ragu.
"Ayoo!" Anak pria itu turun dari bangku panjang yang lumayan lebih tinggi dari tinggi tubuhnya, lalu mengulurkan tangan nya untuk membantu anak wanita itu turun.
Anak wanita yang masih terlihat bingung itu pun meraih lengan sang anak pria yang terulur untuknya, lalu ia pun turun di bantu oleh anak pria itu.
"Ayo naik, kamu gak perlu takut. Aku jago" Anak pria itu kini sudah duduk di atas sepedah nya dan menoleh ke arah anak wanita sembari tersenyum begitu manis.
Anak wanita itu pun mengangguk, ia pun berjalan dan langsung duduk di jok belakang yang ada di sepedah itu.
"Pegangan ya, aku ngebut bawanya" Anak pria itu menarik kedua lengan anak wanita untuk memeluk pinggang nya. Anak wanita itu hanya mengangguk, ia pun memeluk pinggang sang anak pria sembari mengepal permen lolipop pemberian anak pria itu di tangan kanan nya.
Anak pria itu pun mulai melajukan sepedah nya. Anak pria itu tak main main dengan kata katanya, ia benar benar mengantar anak wanita itu pulang sampai ke rumah nya. Meski ia harus mengayuh sepedah cukup jauh dari sekolah mereka tadi.
Pertemuan pertama anak wanita dan pria itu membuat keduanya menjadi dekat. Anak wanita itu selalu senang jika bermain dengan anak pria itu. Anak pria itu sangat pendiam, tak seperti dirinya yang begitu cerewet. Anak wanita itu pun tak segan jika harus bercerita kepada anak pria itu, karna menurut nya anak pria itu bisa memberinya solusi.
Seperti waktu ia bercerita bahwa ibu dan ayah nya sudah meninggal, dan tak ada lagi yang menyayanginya di dunia ini. Namun anak pria itu mengatakan bahwa ia menyayangi nya, itu membuat anak wanita itu tersenyum dan mengucapkan terimakasih karna sudah mau menyayanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGGUNG SANDIWARA [TERBIT]
Teen Fiction[SELESAI] Ini hanya sebuah kisah tentang seorang pria yang menyukai bau hujan dan embun pagi. Tentang dia, yang menuntut kebahagiaan disaat ia hanya mampu membahagiakan. Tentang pria yang begitu hangat, hingga mampu membuat dirinya banyak disukai...