KEMBALI BERTEMU

27 6 0
                                    

39.

••• SELAMAT MEMBACA •••

🍂

"Lukanya sudah menganga, mana bisa ia kembali tertawa. Pulihnya akan lama, bahkan mungkin tak bisa kembali seperti semula"

.
.

Hari terus berjalan, satu minggu sejak kejadian malam itu kini Prans dan Siren sudah ditahan di kantor polisi. Status mereka kini sudah menjadi tersangka, dan akan segera mendapat pemeriksaan dari penyidik.

Satu minggu Gavin mencoba hidup dan menerima keadaan. Ia mencoba bertahan dengan apa yang ia miliki sekarang. Om Gion, untung saja pria itu mau menampung dirinya dirumah nya dan memperhatikan segala sesuatu tentang nya. Setiap hari om Gion selalu menasehati Gavin, bahwa hidupnya sangat berharga. Banyak yang sayang dengan nya, om Gion pun sebenarnya tahu, Gavin tengah mengambil hati seorang gadis. Karna jujur saja Om Gion pun sudah sejak lama memantau keadaan Gavin dari kejauhan.

Gion selalu mengikuti kemanapun Gavin pergi, dan apa yang ia lakukan. Masih ingat saat Gavin menghampiri Laskar di apartement mereka? Saat itu Gavin merasa ada yang mengikuti dirinya, dan ya benar sekali. Orang yang mengikuti Gavin malam itu adalah Gion, ia hanya ingin memastikan bahwa Gavin baik baik saja. Karna menurutnya ia harus menjalankan amanat yang sudah Brian berikan padanya, yaitu untuk menjaga Gavin dan juga istrinya.

Maka tak heran jika semua hal tentang Gavin ia pasti mengetahuinya. Siapa yang sering Gavin temui, siapa saja teman teman Gavin, kemana Gavin pergi, dan wanita mana yang Gavin cintai. Gion bisa mengetahui semua itu, ia tak bermaksud untuk menjadi penguntit namun itu adalah tugasnya. Selagi Gavin tak merasa risih dengan kehadiran dirinya, ia akan tetap menjaga Gavin dari kejauhan.

"Gue belum berani ketemu Gavin bro" Ujar Bayu saat dirinya, Laskar dan Tio kini tengah berada di bengkel bang Javi.

"Sama. Gue sedih anjir kalo liat Gavin begitu, murung terus. Gue kangen Gavin yang dulu" Kini Tio yang mengeluh, ia menundukan kepalanya sembari membersihkan kotoran yang ada di baju nya.

"Gue bisa ngerasain apa yang Gavin rasain. Ini gak mudah buat dia, kehilangan orang yang harus kita tinggalkan sama kehilangan orang yang pergi karena meninggalkan, itu dua hal yang berbeda. Akan lebih mudah melupakan orang yang meninggalkan, dari pada menerima kenyataan bahwa orang itu harus kita tinggalkan" Ujar Laskar sembari menatap Tio, bayu dan bang Javi bergantian. Semua orang mengangguk, mereka faham dengan apa yang Laskar katakan.

Memang benar, melupakan orang yang sudah meninggalkan pun bukan lah hal yang mudah. Namun melupakan orang yang sengaja harus dilupakan, bahkan orang itu sudah banyak menghabiskan waktu dengan mu. Itu adalah hal yang sangat sulit bukan? Luka itu akan tetap ada dan bekasnya tak akan pernah hilang, terlebih jika ia meninggalkan goresan yang begitu dalam.

"Tapi seminggu ini kalian udah ketemu Gavin?" Tanya bang Javi sembari menyeruput kopi dingin nya.

"Udah bang, pas kita denger kabar kalo orang tua palsu Gavin di tetapkan sebagai tersangka. Kita sempet ketemu dua kali" Jawab Bayu yang di angguki oleh kedua teman nya, Laskar dan Tio.

"Tapi gitu bang, keadaan Gavin masih buruk banget. Apalagi pas dia liat Monica yang juga masih terpuruk sama apa yang udah bapak nya sendiri lakuin sama dia" Timpal Tio

"Sekarang Monica nya dimana? Dia tinggal sama Gavin gak? " Tanya bang Javi yang tidak mengatahui keberadaan Gavin dan Monica.

"Monica masih tinggal dirumah nya, cuman dia masih di dampingi sama dokter dan psikiater. Mental nya ke guncang pas abis kejadian dia di pukulin abis abisan" Jawab Laskar.

PANGGUNG SANDIWARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang