25.
••• SELAMAT MEMBACA •••
🍂
Malam itu setelah membantu bang Javi dan Laskar di bengkel, Gavin bergegas untuk pergi menjemput Monica. Namun sebelum itu dia pulang ke apartement terlebih dahulu untuk mandi dan mengganti bajunya yang banyak terkena oli. Beberapa jam yang lalu pun ia sudah menghubungi Monica dan mengajak nya untuk berjalan jalan, mengingat ia pun sudah berjanji kepada Prans dan Siren untuk mengajak Monica bermain.
"Maaf kak, kak Gavin nunggu lama ya?" Itu suara Monica yang baru saja datang dan segera masuk kedalam mobil Gavin. Gavin yang sudah berada di dalam mobil selama 15 menit dan menunggu Monica pun langsung menoleh ke arah wanita cantik itu, yang kini sudah duduk di sampingnya.
"Gak papa ko, gak lama" Jawab Gavin yang kemudian menyalakan mesin mobilnya.
"Jadi kita jalan sekarang nih?" Lanjut Gavin menoleh ke arah Monica yang tengah memasang sabuk pengaman nya
"Iya kak" Jawab Monica yang sudah berhasil memasang sabuk pengaman sembari tersenyum manis ke arah Gavin.
"Oke let's Go" Gumam Gavin yang kemudian segera melajukan mobilnya.
Gavin tak memasuki perumahan dimana rumah Monica berada, karna Monica melarangnya. Entah mengapa, namun Gavin menurut dan ia pun tadi hanya menunggu Monica tepat di depan gapura yang akan masuk kedalam perumahan nya.
Disepanjang jalan yang terdengar hanya suara alunan musik yang sengaja Gavin putar. Malam itu suasana setelah hujan benar benar yang disukai oleh Gavin. Andai saat ini ia bersama dengan Zee, Mungkin Gavin akan semakin menyukai suasana itu. Bukan berarti ia menyesal membawa Monica, namun jika saja bisa ia lebih ingin pergi bersama dengan Zee.
"Kak, kita mau kemana?" Tanya Monica yang akhirnya memecah lamunan Gavin tentang wanita pujaan nya.
"Lo maunya kemana?" Tanya Gavin tanpa menoleh ke arah Monica.
"Hmm, aku gatau kak. Aku pikir kakak udah tau kita bakal kemana" Jawab Monica
"Gue belum mutusin si tadi, karna gue pikir mending lo aja yang mutusin kita harus kemana" Ujar Gavin
"Kenapa harus aku kak? Padahal gak papa loh, kakak aja yang nentuin" Monica menoleh ke arah Gavin
"Gak. Gue maunya lo yang nentuin kita harus kemana, lo mau nya kemana hmm?" Gavin menoleh ke arah Monica dan menatapnya lekat, Monica yang ditatap cukup gelagapan.
"Ahh aku gatau" Monica segera mengalihkan pandangan nya dari Gavin, Gavin hanya terkekeh melihat nya.
"Ayolah, masa lo gak punya tempat yang pengen banget lo datengin gitu?" Tanya Gavin yang kembali fokus ke jalanan.
Monica masih terdiam, ia masih memikirkan tempat yang ingin sekali ia kunjungi. Sebenarnya ada tempat yang ingin sekali ia datangi, setidaknya sekali dalam hidupnya. Namun tempat itu sangat jauh, tak mungkin ia memberitahu Gavin bahwa ia ingin pergi kesana. Akhirnya setelah memikirkan dengan begitu matang, Monica memutuskan bahwa ia hanya ingin datang ketempat dimana ia bisa memakan makanan yang ia suka, yaitu Macaroon. Ya Monica hanya ingin ke tempat itu.
"Aku pengen pergi ke Arbisca kak" Ujar Monica yang akhirnya menjawab pertanyaan Gavin.
"Kedai kue?" Tanya Gavin memastikan. Monica mengagguk sembari tersenyum ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGGUNG SANDIWARA [TERBIT]
Ficção Adolescente[SELESAI] Ini hanya sebuah kisah tentang seorang pria yang menyukai bau hujan dan embun pagi. Tentang dia, yang menuntut kebahagiaan disaat ia hanya mampu membahagiakan. Tentang pria yang begitu hangat, hingga mampu membuat dirinya banyak disukai...