27.
••• SELAMAT MEMBACA •••
🍂
Kringgg'
Bel istirahat pertama berbunyi, semua murid kini berhamburan keluar dari kelas mereka. Tak terkecuali dengan Zeeana, gadis dengan gaya rambut yang selalu di ikat cepol itu kini baru saja akan keluar dari kelasnya.
"Zee mau beli batagor gak?" Tiba tiba saja Zee yang baru akan keluar kelas, di kejutkan oleh suara Bayu yang kini sudah berada di hadapan nya.
"Napa, lo mau beliin?" Zee menatap bayu dengan tatapan tak sukanya.
"Kagak si, nanya doang wlee" Bayu terkekeh sembari menjulurkan lidahnya mengejek Zee dan kemudian berlari keluar kelas. Karna Bayu tau kesabaran Zee setipis humor nya.
"Kagak jelas anjing" Zee menatap kepergian Bayu dengan tatapan tajam nya.
"Emang ngeselin Zee bocahnya, tar gue aduin deh ke Gavin" Ujar Tio yang kini sudah berdiri di belakang Zee sembari terkekeh bersama dengan Laskar yang berdiri di sampingnya.
Zee menoleh ke arah mereka berdua dengan tatapan nya yang selalu terlihat tak ramah.
"Lo juga ngeselin anjir, ngapain bawa bawa Gavin. Gasuka gue" Jawab Zee menatap mereka berdua tajam.
"Elah, gak usah malu kali. Gue tau lo kangen kan sama Gavin? Tenang besok dia sekolah ko, tar lo bisa uwuw uwuwan lagi sama ayang Avin" Tio terkekeh sembari menepuk pundak Laskar, Laskar hanya tersenyum kecil sembari menggelengkan kepalanya.
"Gosah didengerin, Tio sama Bayu lahirnya barengan jadi udh satu paket juga ngeselinnya" Timpal Laskar disaat Tio masih terkekeh.
Zee menatap Laskar saat Laskar mengatakan hal itu, bohong jika Laskar pun tak bergidik melihat tatapan mematikan Zee. Bagaimana bisa Gavin menyukai wanita dengan kepribadian nya yang pemarah seperti itu.
"Emang cuman lo Laskar yang waras, gue saranin lo jangan maen sama bocah bocah begitu si" Ujar Zee yang kini menatap Tio tajam, pria itu kini sudah menghentikan kekehan nya, dan memilih untuk terdiam saja.
Setelah mengatakan itu Zee pun akhirnya pergi meninggalkan mereka berdua. Laskar dan Tio hanya menatap kepergian nya.
"Kurang ngajar, berarti dia ngatain gue gak waras dong Kar?" Tanya Tio sembari menoleh ke arah Laskar yang menyinggung senyum nya
"Lagian salah lo, udah tau Zee emosian. Ngapain lo ganggu anjir" Jawab Laskar yang kemudian berjalan meninggal kan Tio.
"Aelah kan cuman becanda doang gue, emang gk boleh ya becanda gitu?" Kini Tio mengejar langkah Laskar.
"Zee gak bisa di becandain, jadi lo salah orang Yo" Jawab Laskar terkekeh, membuat Tio pun menyadari hal itu dan ia pun ikut terkekeh.
Saat di perjalanan menuju kantin, Laskar dan Tio tak sengaja berpapasan dengan Monica yang berjalan melewati mereka.
Laskar yang menyadari ada hal yang aneh dari Monica pun akhirnya menarik lengan wanita itu saat ia melewati nya.
"Tunggu" Tio pun menoleh kearah Laskar yang kini sudah menghentikan langkah nya begitupun dengan Monica.
"Lo gak papa?" Tanya Laskar saat melihat ada luka lebab di kening dan ujung bibir Monica. Tio yang baru menyadari hal itu pun terkejut melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGGUNG SANDIWARA [TERBIT]
Novela Juvenil[SELESAI] Ini hanya sebuah kisah tentang seorang pria yang menyukai bau hujan dan embun pagi. Tentang dia, yang menuntut kebahagiaan disaat ia hanya mampu membahagiakan. Tentang pria yang begitu hangat, hingga mampu membuat dirinya banyak disukai...