49.
••• SELAMAT MEMBACA •••
🍂
Tok.. Tok...
Gavin yang tengah duduk di atas kasur nya sembari mengerjakan sesuatu didalam laptop nya pun menoleh saat pintu kamar nya diketuk seseorang.
"Gavin, kamu sudah tidur nak?"
Suara bunda Diana terdengar dari balik pintu kamar nya. Membuat Gavin pun segera menaruh laptop nya dan bergegas turun untuk membuka pintu kamar nya.
"Ada apa bunda? Kenapa bunda belum tidur, ini sudah malam" Gavin menatap bunda Diana cemas saat kini ia sudah membuka pintu kamar nya
Bunda Diana hanya terkekeh kecil lalu mengusap lembut pipi Gavin.
"Bunda bawain kamu susu panas. Bunda tau kamu susah tidur akhir akhir ini" Ujar bunda Diana sembari menyodorkan sebuah nampan berisi segelas susu yang masih terlihat kepulan asap nya.
"Boleh bunda taro susu nya di dalem?" Lanjut bunda Diana tersenyum ke arah Gavin. Gavin pun mengangguk dan mempersilahkan sang bunda untuk masuk kedalam kamar nya.
"Tapi seharusnya bunda gak perlu repot repot gini. Bunda kan lagi kurang sehat, harusnya bunda istirahat" Gavin berjalan mengikuti bunda Diana yang kini sudah menaruh nampan berisi susu itu di atas meja di kamar Gavin.
"Gak papa, bunda gak ngerasa repot ko. Kamu jangan terlalu khawatir sama bunda, bunda sehat ko" Bunda Diana tersenyum manis ke arah Gavin yang kini sudah berdiri di hadapan nya.
Gavin hanya menghela nafas kecil, tetap saja ia merasa khawatir dengan kesehatan sang bunda. Mengingat akhir akhir ini bunda nya memang terlihat lebih pucat dari biasanya tak hanya itu nafsu makannya pun terlihat menurun.
"Besok Gavin panggilin dokter ya, Gavin khawatir sama kesehatan bunda" Ujar Gavin sembari mengusap lengan bunda Diana penuh kecemasan.
Bunda Diana tersenyum kecil sembari menggelengkan kepalanya.
"Sini duduk. Bunda mau ngomong sesuatu sama kamu" Bunda Diana mengajak Gavin untuk duduk di salah satu sofa dikamar Gavin. Gavin pun menurut, ia dan bunda Diana pun kini sudah duduk.
"Gavin, bunda mau nanya sesuatu sama kamu" Bunda Diana mulai membuka suara, ia menatap Gavin dengan senyuman yang tak luntur dari bibirnya sembari menggenggam lengan sang putra.
"Boleh bunda" Jawab Gavin yang juga menatap bunda nya penuh kasih sayang.
"Kamu bahagia sama Zee?" Tanya bunda Diana mulai serius.
"Bahagia bunda" Jawab Gavin yakin
"Kamu beneran mau nikahin Zeeana?" Tanya bunda Diana, yang langsung di angguki oleh Gavin.
"Iya bunda. Setelah semua masalah ini selesai, Gavin sama Zee bakal nikah" Jawab Gavin begitu yakin.
Bunda Diana tersenyum sembari mengangguk setuju.
"Nanti kalo semuanya sudah selesai dan kamu sama Zee sudah menikah. Janji sama bunda jangan bikin Zee ngerasa sendirian yaa. Zee memang sedikit keras, tapi dia wanita yang memiliki hati begitu baik" Ujar Bunda Diana yang di angguki oleh Gavin.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGGUNG SANDIWARA [TERBIT]
Fiksi Remaja[SELESAI] Ini hanya sebuah kisah tentang seorang pria yang menyukai bau hujan dan embun pagi. Tentang dia, yang menuntut kebahagiaan disaat ia hanya mampu membahagiakan. Tentang pria yang begitu hangat, hingga mampu membuat dirinya banyak disukai...