PERJANJIAN

28 17 0
                                    


13.

••• SELAMAT MEMBACA •••

🍂

"Apa yang mau kak Gavin omongin?" Tanya Monica saat Gavin mengajaknya ke taman di belakang sekolah.

"Gue mau bilang makasih karna semalem lo udah mau cerita, dan ngasih tau semuanya" Jawab Gavin yang berdiri di hadapan Monica.

"Maaf kak, karna orangtuaku kakak pisah sama ibu kandung kakak" Ujar Monica merasa bersalah.

"Ini bukan salah lo, kita berada di situasi yang sama" Timpal Gavin tersenyum kecil, "gue yang harusnya minta maaf, karna gue lo sering dapet kekerasan dari mereka." Lanjut Gavin menatap sayu gadis yang kini masih menunduk di hadapannya.

"Lo mau bikin perjanjian sama gue?" Tanya Gavin masih menatap Monica.

"Perjanjian?" Ujar Monica yang tak mengerti.

"Iya, perjanjian" Jawab Gavin mengulum senyum.

"Perjanjian apa kak?" Tanya Monica

"Kita harus bersandiwara buat nerima perjodohan ini, lo sama gue harus bersikap seolah kita nerima semuanya, lo tenang aja gue bakal selesaiin masalah ini secepatnya"

"Gue bakal nyari tahu harta mana yang sedang mereka perjuangkan dengan menggunakan gue sama lo, tugas lo cuman harus janji." Lanjut Gavin menjelaskan, Monica masih mendengarkan dengan wajah yang masih tak mengerti.

"Lo harus janji buat terus ngelakuin sandiwara ini, apapun yang terjadi sampai gue ungkap semuanya"

"Bersikaplah sebagai adik kelas gue kalo di sekolah, dan sebagai pasangan gue kalo di depan orangtua lo" Tambahnya masih menatap Monica

Monica mengangguk, ia mengerti dengan apa yang di katakan Gavin.

"Tapi gue gak akan maksa lo buat ngelakuin sandiwara ini kalo lo gak mau" Ujar Gavin mengingatkan, ia pun tak akan memaksa jika Monica tak ingin melakukannya.

"Gak kak, aku mau"

"Aku juga pengen hidup bebas dari mereka berdua, aku mau mereka menyadari kesalahan mereka selama ini" Jawab Monica yakin membuat Gavin merasa bahagia, karna Monica mau membantunya.

"Kak, ada satu hal lagi yang mau aku kasih tau" Ujar Monica menatap Gavin serius.

"Apa?" Tanya Gavin penasaran.

Zee baru saja mengantarkan beberapa buku menuju ruangan wali kelasnya, ia kini berada di lantai Tiga sekolahnya dan berjalan menyusuri koridor sekolah. Saat ia masih berjalan matanya menangkap pemandangan yang tak biasa, ia melihat Gavin yang tengah berbincang dengan seorang gadis yang baru pertama kali ia lihat.

"Gavin...."

"lagi sama siapa dia" Gumam Zee menghentikan langkahnya dan menatap Gavin dari atas sana.

"Cihh ngapain gue peduli anjir, bodoamat dia mau ngomong sama siapa juga gue harusnya gak usah peduli" Zee pun akhirnya merasa kesal, mengapa akhir akhir ini ia merasa sensitif saat melihat Gavin. Zee pun segera pergi dan berusaha tak peduli dengan apa yang Gavin lakukan.

PANGGUNG SANDIWARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang