Malam ini tepatnya pukul 2011 aku, Aca, Ara dan Faris sedang di mall kita akan membeli beberapa giv buat kita bagikan nanti untuk teman sekelas kita.
Di karna kan kita merasa capek akhirnya kita memutuskan untuk istirahat di cafe.
"Ehh... Ngga kerasa yaa besok kita udah perpisahan aja" ucap Ara.
"Iyahh" jawab ku.
"Lo sama Ara jadi sekolah di SMA favorit yang ada di Surabaya itu?" tanya ku.
"Iyahh" jawab Aca.
"Kamu di mana Ris jadinya?" tanyaku.
"Aku di raydul janah" jawab Faris.
"Kalo kamu di mana Din?" tanya Ara.
"Gw mau di ke pesantrenin" jawab ku.
"What?? Dinda pesantren?" kaget Aca.
"Biasa aja kali Caa" ucap ku.
"Gw sebenernya mau mau aja pesantren tapi ga tau deh gw kek ragu" ucap ku.
"Ya udah kalo gitu lo sekolah aja bareng kita" ajak Ara.
"Tapi gw gak mau sekolah, sekolah itu capek" celetuk ku.
"Emang deh kamu paling beda jalur" ucap Aca.
Cara bicara ku memang seperti bukan orang Jawa justru malah seperti orang Tambun Jawa Barat, tapi kata ibu aku asli Jawa.
Usai kita istirahat kita kembali membeli beberapa barang yang belum terbeli.
Aku hanya membeli beberapa barang dan ntah pikiran dari mana aku ingin mencoba memakai gamis, dan akhirnya aku membeli gamis berwarna mocca, kata mba yang punya tokonya itu abaya.
Usai itu aku di antar Faris pulang karna Aca dan Ara sudah di antarkan tadi.
"Thanks ya Ris, lo mau aja gw minta anter sana sini" ucap ku.
"Iyah sama-sama, kalo mau masuk pesantren perbaiki ucapannya" ucap Faris mengingat kan.
"Iyah ntar deh gw... Eh... Aku belajar bahasa yang baik" jawab ku.
"Ya udah kalo gitu aku pamit dulu, assalamu'alaikum"
"Iyh waalaikumsalam"
Lalu Faris pun langsung menancap gasnya dan langsung pulang.
Walaupun aku pulang malam tapi ibu dan ayah tidak pernah memarahi ku, karna ibu sudah percaya sama ketiga sahabat ku bahwa dengan mereka aku aman.
"Assalamu'alaikum" ucap ku sambil masuk ke dalam.
"Waalaikumsalam" jawab ayah dan ibu yang sedang duduk di ruang tengah.
Aku mencium tangan ayah dan ibu.
"Ouh iyh bu... Yah... Besok acaranya mulai jam 08.00 jadi kita ke sana jam7 lebihan yaa" ucap ku.
"Iyhh siap" Jawab ibu.
"Ya udah gih kamu ke atas udah malem, besok harus bangun pagi" ucap ibu.
Aku hanya membalasnya dengan anggukan.
"Selamat malam ayah... Ibu..." ucap ku.
"Malam juga sayang" jawab ibu dan ayah bersamaan.
Kini hari telah berganti dan ini adalah hari perpisahan ku di MTS Al-Azhar.
Aku duduk dengan ketiga sahabat ku sedangkan Faris duduk bersama teman laki-laki nya.
Semua orang menjerit histeris karna kedatangan dua gus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincere
Non-Fiction"Ikhlas bukan melepaskan sesuatu dengan air mata, tapi bisa merelakan sesuatu dengan senyuman." "Mensyukuri hari ini dan mengikhlaskan apa yang telah berlalu. Menangis boleh, malah harus, tapi jangan sampai meratap." -Khairul Anhar Askandar- Penas...