Ngantuk atau capek?

32 5 1
                                    

Pagi ini Kediri sedang di guyur hujan deras, aku dan Anhar memutuskan untuk menghabiskan waktu berdua di rumah.

Aku sedang menonton anime di ruang tengah, tiba-tiba Anhar datang dan tidur di pangkuan ku.

"Kamu nonton apa?" tanya Anhar.

"Nonton Luffy" jawab ku yang sibuk menonton, Anhar hanya melirik nya sebentar lalu sibuk lagi ke handphone yang ia pegang.

Sesekali aku memainkan rambut Anhar.

"Sayanggg" panggil Anhar.

"Hmm" jawab ku.

"Aku laper" ucap Anhar.

"Mau makan sama apa?" tanyaku melirik ke arahnya.

"Sama apa aja" jawab Anhar.

"Oke bentar yaa nanggung bentar lagi" ujar ku.

Anhar terdiam tanda menyetujui.

"Mass bangun dulu Dinda mau masak dulu" ucap ku.

"Heemm" Anhar bangun dari tidurnya.

"Bentar yaa" ucap ku.

"Iyahh" jawab Anhar.

Lalu aku mulai masak ayam geprek kesukaan Anhar, dan aku memasak yang lainnya juga.

Setelah aku selesai masak Anhar datang menghampiri ku dan membantu ku membawa makanannya ke meja makan.

Aku membawa satu piring untuk berdua.

Aku mengambil nasi untuk dua orang begitupun dengan ayam yang tadi aku goreng.

"Mas suapin yaa" ucap Anhar.

Aku hanya mengangguk, lalu aku mulai di suapin Anhar sambil asik melanjutkan nonton anime.

Setelah usai makan aku di bantu Anhar membereskan piring-piring kotor.


Malam pun tiba, usai sholat isya berjamaah Anhar menidurkan kepalanya di pangkuan ku, aku memainkan wajah tampannya.

Sesekali aku mencium kening dan pipi Anhar.

"Tumben kamu cium mas" celetuk Anhar.

"Lah emang gak boleh ya cium suami" jawab ku.

"Boleh dong" jawab Anhar terkekeh.

Aku hanya tersenyum.

"Ya udah mas bangun dulu kita siap-siap" ucap ku.

"Siap-siap apa?" tanya Anhar.

"Ya udah bangun dulu makannya" ucap ku.

Lalu Anhar pun bangun dari tidurnya.

Aku pun melipat mukena ku dan menggantung nya.

Aku pergi ke kamar mandi untuk menyikat gigi, setelah itu aku masuk lagi ke dalam dan menyuruh Anhar menyikat gigi juga.

Aku duduk di depan meja rias sambil memakai lipbalm yang pernah Anhar belikan untuk ku.

Anhar sepertinya baru sadar apa maksudku.

"Sayang kamu siap?" tanya Anhar.

"Insya Allah mas" jawab ku tersenyum.

"Alhamdulillah" jawab Anhar mendekat ke arah ku.

Lalu ia menggendong ku ke kasur.

Dan selebihnya hanya Anhar dan Dinda yang tau wkwkwk.

"Sayang bangun..." terdengar suara Anhar membangunkan ku.

"Hemm mas" sahut ku yang setengah sadar.

"Bangun sayang" suruh Anhar mencium kening ku.

SincereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang