Ifa&Rizki

21 6 2
                                    

Aku kedatangan Ifa manager ku, Ifa kerumah ku untuk mengawal ku besok, karna besok aku ada jadwal undangan.

"Kamu beneran sendiri di rumah?" tanya Ifa melihat sekeliling rumah.

"Iyah lah mba sendiri, lagian mau siapa lagi" jawab ku yang sibuk memakan buah.

"Makanya Din... Kamu nikah aja" kekeh Ifa.

"Ehh ngga yaa, Dinda masih muda lagian sebelum Dinda juga harus mba Ifa dulu dong" jawab ku.

"Do'a in aja Din... InsyaAllah senin depan mba nikah" jawab Ifa serius.

"Hah? Beneran?" tanyaku tak percaya.

"InsyaAllah" jawab Ifa tersenyum.

"Ko Dinda gak tau sih mba, emang udah lamaran?" tanya ku lagi.

"Udah, tapi lamarannya cuman keluarga aku sama dia aja" jawabnya.

"Penasaran sama siapa sih?" tanya ku.

"Tar juga kamu tau ko Din" jawab Ifa terkekeh.

Tak terasa hari telah berganti, pukul 15.22 aku dan Ifa berangkat menuju ke Sidoarjo.

Sesampainya di sana sudah banyak jama'ah yang datang.

Di luar mobil sudah banyak bodyguard.

"Din... Kamu duluan yang keluar yaa" ucap Ifa.

Aku hanya mengangguk.

Lalu aku keluar dari mobil.

"Dinda..."
"Aaa mba Dinda..."
"Dinda ratu"
"Dindaaaa"

Hampir semua orang meneriaki ku, lalu aku berjalan menuju panggung, lalu di ikuti Ifa dari belakang.

Ternyata yang punya acara tidak hanya mengundang ku, melainkan ada cak Fandy teman Anhar.

"Masya Allah Dinda yaa?" tanya Fandy.

"Nggeh mas" jawab ku tersenyum.

Sajak pertama di lantunkan Fandy.

Di tengah aku melantunkan sholawat, Fandy membuat video untuk story instagram, sesekali ia menyorot ku.

Setelah selesai acara, aku, Ifa, Fandy dan manager Fandy pergi ke cafe terdekat.

Di sana Fandy menyiarkan siaran langsung di instagram nya, dan Anhar menonton live nya.

"Eh ada bocil?" Fandy membaca coment dari Anhar.

"Iya Har... Santai aja gak akan di culik ko" kekeh Fandy.

"Mba ifa, bawa Dinda pulang mba sekarang" aku membaca coment dari Anhar lagi.

Aku, Ifa, dan Fandy hanya terkekeh.

"Iyah... Iyah Dinda pulang" jawab ku.

Setelah satu kali duet sholawat, aku dan Ifa langsung pamit untuk pulang.

Sesampainya di rumah Anhar menelfon ku.

"Hallo... Ada apa mas?"
"Udah ko... Ini Dinda baru sampe, mba Ifa juga baru pulang"
"Iyah... Iyah..."
"Iyah..."

Setelah itu tidak telfon terputus.

Aku langsung pergi ke kamar untuk mengganti baju ku, lalu aku memutuskan untuk tidur.

Usai sholat subuh aku dzikir di balkon sambil menghirup udara pagi.

Setelah itu aku masuk ke dalam dan membereskan kamar ku, dari nyapu sampai mengepel.

SincereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang