Aku baru saja masuk ke dalam rumah, aku seketika terdiam setelah melihat Anhar dan Reza yang sedang duduk di sofa ruang tengah bersama ayah.
Aku hanya melotot tak percaya bahwa Anhar dan Reza di rumah ku.
"Assalamu'alaikum" ucap ku.
"Waalaikumsalam" jawab ayah, Anhar dan Reza.
"Baru pulang kamu nak?" tanya ayah.
Aku hanya membalasnya dengan anggukan dan menyengir, aku mencium punggung tangan ayah.
"Eu.... Eumm... Yah Dinda mau ke atas dulu" ucap ku sambil menunjuk tangga dengan ibu jariku.
Ayah hanya membalasnya dengan anggukan.
Sengaja aku ke atas karna sedari tadi aku seperti di liati oleh Anhar, ntah aku yang geer.
Sesampainya di kamar aku langsung mengeluarkan nafas yang tadi sempat aku tahan.
"Omg.... Kenapa Gus Anhar sama Gus Reza bisa ada di rumah aku?" gumam ku.
Tanpa berfikir panjang aku langsung masuk ke aplikasi whatsapp.
3 bestie crazy.
Me, Acaa♡, Ara♡
Me
Omg... Kalian harus tau!!!!
Ara♡
Kenapa sih Din?
Aca♡
Tau deh heboh sendiri😏
Me
Di rumah gw ada Gus Anhar sama Gus Reza!!!! Mampus ga tuh😭
Aca♡
Woiii.... Demi apa???
Ara♡
Halah... Paling dia halu...
Aku tidak sempat membalasnya lagi karna aku di panggil ibu.
"Sayang..." panggil ibu sambil masuk ke dalam kamar.
"Iyah bu?" tanya ku.
"Kamu siap-siap, sekarang kita makan di luar" ajak ibu.
"Iyah bu nanti Dinda ke bawah" jawab ku.
"Jangan lama yaa, ibu tunggu di bawah" ucap ibu.
"Iyaa" jawab ku.
Lalu ibu pun keluar dari kamar ku.
Aku pun langsung siap-siap.
Di karna kan ada dua Gus jadi aku memutuskan untuk memakai gamis yang kemarin aku beli di mall, dan aku mencoba memakai kerudung yang menutupi dada.
Contohnya seperti itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincere
Nonfiksi"Ikhlas bukan melepaskan sesuatu dengan air mata, tapi bisa merelakan sesuatu dengan senyuman." "Mensyukuri hari ini dan mengikhlaskan apa yang telah berlalu. Menangis boleh, malah harus, tapi jangan sampai meratap." -Khairul Anhar Askandar- Penas...
