"Yanggg"

24 5 1
                                    

Siang ini aku dan Anhar sedang di jalan menuju Kediri.

Aku menonton video live yang semalam Anhar perfom.

"Kamu semalem gak nonton live?" tanya Anhar, yang melihatku menonton video nya.

"Gak" jawab ku singkat.

Anhar hanya mengangguk-angguk.

"Eumm excited banget yaa" ujar ku.

"Siapa?" tanya Anhar.

"Nih liat" aku memperlihatkan video nya pada Anhar dan di layar itu terdapat Anhar dan Arin yang sedang mengobrol dengan jarak dekat.

"Itu bukan ngobrolin apa-apa ko yangg" Anhar.

"Oh" jawab ku singkat lalu aku melihat ke arah lain.

"Kamu cemburu?" tanya Anhar.

"Ya menurut lo aja gimana" ketus ku.

Anhar melirik ke arah ku lalu ia kembali lagi fokus menyetir.

Ketika di rest area Anhar berhenti dulu dan ia pergi ke kamar mandi, ketika Anhar ke kamar mandi aku memutuskan untuk pindah tempat ke belakang agar bisa tiduran.

Tak lama kemudian Anhar datang.

"Sayanggg" Anhar.

"Apa" jawab ku.

Anhar pun masuk ke dalam mobil.

"Kamu kenapa di belakang?" tanya Anhar.

Tidak ada jawaban dari ku.

"Kamu marah sama mas?" Anhar.

"Gak" jawab ku.

"Ya udah kalo gak marah duduknya di depan lagi" Anhar.

"Dinda mau rebahan" jawab ku.

"Tar aja sayang rebahannya di rumah" Anhar.

"Ish udah gpp Dinda lagi mau di belakang" ketus ku.

"Ya udah" jawab Anhar pasrah.

Lalu kita pun melanjutkan perjalanan.


Sesampainya di rumah aku jalan mendahului Anhar, aku langsung masuk ke dalam kamar.

"Sayanggg" panggil Anhar dari bawah.

"Apaaa" sahut ku.

Tanpa memperdulikan Anhar aku langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Malam pun tiba, kini aku menyenderkan kepalaku di kepala ranjang.

Lalu Anhar duduk di samping ku.

"Sayanggg maafin mas yaa, mas gak ngapa-ngapain ko kemarin" ujar Anhar.

"Iyah sih gak ngapa-ngapain tapi mas fotbar kan?" tanya ku.

"I.. Iyah fotbar tapi mas gak berdua di sana juga ada personil syubban juga kan" Anhar.

"Iyahh, maaf deh Dinda terlalu posesif" ucap ku menatap Anhar.

"Ngga papa sayangg wajar" Anhar.

"Maafin aku yaa" ucap ku sambil memeluk Anhar.

"Gak papa sayang, maafin mas juga yaa." Anhar membalas pelukannya.

Aku hanya mengangguk.


Hari-hari telah berlalu aku, Anhar, ummik, abah, Nara dan Azka sedang menghadiri undangan di Jember, sebenarnya yang di undang panggung hanya Anhar tapi aku, ummik dan abah pun di undang.

Ummik, abah dan Nara sudah jalan lebih awal sedangkan aku, Anhar dan Azka baru keluar dari mobil.

Aku terus menggandeng Anhar yang menggendong Azka.

SincereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang