Sudah lima hari Nara dan Azka di Kediri kini aku dan Anhar akan mengantarkan mereka ke Blitar, karna besok kita akan mengisi acara di Bogor, Jawa barat.
"Udah kan gak ada yang ketinggalan?" tanya ku.
"Ngga ada mba" jawab Nara.
Lalu kita membawa tas ke bawah dan memasukannya ke dalam bagasi mobil.
"Aka gak papa ya duduknya sama mba Ara dulu" Ucapku sambil membuka pintu mobil depan.
"Iyaa" jawabnya.
Lalu mobil kita melaju menuju Blitar.
Di tengah perjalanan Azka berdiri dan mendekat ke arah ku.
"Mba.. Mba.. Aka mau mimi" pintanya.
"Ya udah tar kita beli dulu ya di depan" ucap ku.
"Yangg berhenti ntar di alfa depan" ucap ku.
"Iyahh" jawab Anhar.
Sesampainya di depan alfa Anhar memarkirkan mobilnya, yang turun hanya aku, Azka dan Nara.
"Kamu mau apa mas?" tanya ku.
"Apa aja" jawab Anhar.
Lalu aku menutup pintunya, dan kita masuk kedalam dan membeli beberapa makanan dan minuman.
Setelah itu kita melanjutkan perjalanan ke Blitar.
Pukul 10.11 kita sampai di Blitar, aku dan Anhar memutuskan untuk istrahat.
"Yangg bangun..." suara Anhar membangunkan ku.
"Hmm" sahut ku dengan mata yang masih terpejam.
"Bangun sayangg sholat dulu" ucap Anhar sambil mencium kening ku.
"Bangun yukk sholat dulu" Anhar membantu ku bangun dari tidur ku.
Aku pun bangun, aku memeluk erat tubuh Anhar.
"Manja banget sihhh" gemas Anhar merengkuh tubuh ku sambil terkekeh.
Setelah usai sholat aku langsung membantu ummik untuk menyiapkan makan siang.
"Nduk kalian pulang kapan?" tanya ummik.
"Eum kayaknya jam satu mik, soalnya besok berangkat ke Bogor" jawab ku.
"Ada undangan?" tanya ummik.
"Nggeh" jawab ku.
"Siapa aja yang ikut?" tanya ummik lagi.
"Paling sekarang mas Rizki sama mba Ifa ikut" jawab ku.
Ummik hanya ber'oh'iya.
Setelah makanan siap kita langsung makan siang bersama.
Usai makan aku langsung membereskan piring-piring kotor yang tadi kita pakai.
Setelah membersihkan piring aku dan Anhar siap-siap untuk pulang.
"Nduk ini buat di rumah" ucap ummik menyodorkan paperback yang berisi makanan yang telah ummik buat untuk ku dan Anhar.
"Makasih ummik" ujar ku menerima paperback.
Ummik tersenyum sambil mengelus lembut kepala ku.
"Aka mba pulang dulu yaa" ucap ku pada Azka.
"Tapi mba nanti ke cini lagi yaa" pintanya.
"Iyah sayang insyaallah yaa" jawab ku tersenyum.
Di detik berikutnya Azka memeluk ku, dan aku membalas pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincere
Non-Fiction"Ikhlas bukan melepaskan sesuatu dengan air mata, tapi bisa merelakan sesuatu dengan senyuman." "Mensyukuri hari ini dan mengikhlaskan apa yang telah berlalu. Menangis boleh, malah harus, tapi jangan sampai meratap." -Khairul Anhar Askandar- Penas...