17. Jalan bersama teman

1K 109 10
                                    

Benar atau salah hanya masalah mata siapa yang melihat

===POV Satria

Kemarin gue nolongin Juna ngejauh dari Semesta, cowok yang suka sama dia dari mereka SMP. Kalau gue liat-liat Juna gak bener-bener pengen ngejauhin tuh cowok, dia sedih banget hari ini dan cuma nangis di kamarnya. Tapi ternyata hadirnya Semesta di hidup Juna enggak cuma sampai disitu. Esta ternyata udah 9 tahun pacaran dengan Ratu, pacar gue yang selama ini gue selingkuhin. 

Juna gak mau jadi selingkuhan, gue yang tukang selingkuh nyatanya adalah selingkuhan, Ratu yang gak mau gue selingkuh ternyata selama ini pacaran dengan Esta, dan Esta yang mengaku selama ini cinta sama Juna ternyata pacarnya Ratu. Dunia ini emang kecil dan ada aja masalah yang timbul, pengen pacaran aja susah banget.

"Jun" Gue ketok pintu kamar Juna dan dia minta gue untuk masuk aja karena pintunya gak dia kunci. Kelihatan dia baring diatas kasurnya dengan selimut nutupin kaki sampe mulutnya. matanya merah bengkak dan rambutnya berantakan. Entah se stress apa dia karena masalah Esta yang PDKT gak nyampe sebulan dan bikin dia galau berat banget.

Gue ajak dia keluar untuk refreshing karena emang kami berdua ada di posisi patah hati. Ratu nelpon gue berkali-kali dan gak gue angket karena disatu sisi gue pengen marah karena ternyata selama ini gue jadi selingkuhan dia, tapi gue yakin Esta juga udah ngasih tahu Ratu kalau gue selingkuh. Gue masih bingung kok Esta bisa tahu kalau gue selingkuh di belakang Ratu.

"Temenin gue keluar napa" pinta gue ke Juna.

"Males Sat, gue pengen di kamar aja seharian" balas Juna.

"Juna, kalo lo dirumah aja, pikiran lo muter-muter di masalah Esta aja, lo bisa sakit secara fisik. Kalau kita keluar kan senggaknya kita bisa alihin pikiran kita sebentar" gue tarik Juna untuk berdiri.

"Mau kemana emangnya?" tanya Juna lemas.

"20 menit siap-siap, gue makan makan es krim" jawab gue.


===

Gue dan Juna pergi makan Es Krim. Gabriel dan Nates menyusul 30 menit kemudian dan mereka belum tahu apa yang terjadi  diantara kami dan Esta-Ratu. Nates memesan es krim White Vanilla dan Gabriel memesan Choco Red Velvet. Kelihatan mereka senang banget karena banyak tugas kampus yang udah selesai dan bisa have fun di akhir minggu ini.

"Mata lo merah Jun, kenapa?" tanya Nates.

"Nonton film korea, sedih banget" jawab Juna.

"ohh, Satria nonton juga? kayanya mellow banget kalian berdua" tanya Nates lagi.

"Bukannya Satria kalo nonton film begituan pasti ketiduran" sambung Gabriel.

"Judul filmnya apa?" tanya Nates.

Gue dan Juna diem aja tidak menjawab, kami makan es krim kami pelan-pelan sampai ada niat untuk mengganti topik pembicaraan. Di pintu masuk Bara kelihatan berjalan menuju kasir untuk memesan. Gue terkejut karena gue udah minta Bara ngejauhin Juna. Terakhir ketemu Bara menunjukkan intensi kalau dia suka sama Juna dan bagi gue itu hal buruk. Bukan masalah cintanya, tapi Bara punya kecenderungan untuk memaksakan fetish pirofilianya ke orang yang dia suka.


"Gak perlu terkejut Sat, gue yang ngasih tahu Bara kita kesini" ucap Nates "Kita punya grup yang isinya cuma berempat dan lo cuma ajak gue dan Gabriel, kenapa emangnya sama Bara?"

"Biasa, Satria ngambek kalah taruhan" Bara menutupi kebenaran tentang pertikaian kami dan duduk di sebelah Juna.

"Gue tahu Bara gak bakal mau ke toko es krim" jawab gue.

Anak Bebek yang buruk kisah cintanya (SKY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang