18. Sauna yang basah

1.4K 105 37
                                    

Gue pengen pergi tapi gak pengen berhenti

=== Arjuna

Kami sampai di depan sebuah bangunan dengan style Asia Timur. Terlihat mewah, baru dibangun dan sepi. Bara membuka pintu masuk dengan kunci dan menghidupi listrik disana.

"Lo bilang Grand Opening Bar" tanya Nates "Mana tamu yang lain"

"Tempat ini udah ready, tapi Grand Openingnya nunggu ulang Tahun kakek gue, masih 2 minggu lagi, mumpung kalian lagi free juga kan, gue sering kok ajak temen yang lain kesini"

Bara menunjukkan isi gedung itu, ada Sauna, Spa, Onsen, pokoknya segala yang berhubungan dengan air panas ada disitu. Kami bersiap-siap, menuju ruang ganti dan berendam di air onsen untuk melepaskan lelah.

"Enak banget disini" puji Briel.

"Elo kan bangsawan, emang di rumah lo gak ada kolam air panas?" tanya Bara.

"Ya beda lah, kolam air panas rumahan sama onsen begini" jawab Briel.

"Lo mau spa uap, ada tuh disana" Bara menunjuk salah satu bilik.

"Bisa?" tanya Gabriel.

"Bisalah, sini gue anterin" 

Bara meninggalkan gue dengan Nates di dalam kolam air panas itu.

"Kalian emang orang kaya-kaya ya" puji gue.

"Orang tua kami yang kaya Jun, kami belum jadi apa-apa" balas Nates.

"Ya maksud gue bisa punya akses kesana-kesini, keren aja gitu"

"Elo juga anak orang kaya kan, buktinya lo kuliah di kampus mahal"

"Keluarga gue emang kaya, tapi belum di level kalian" jawab gue.

Bara kembali dan memberikan Nates handuk yang bisa digunakan untuk menggosok badan "Gabriel rebahan di sauna, lo kalau mau ikut dia, kesana aja"

"Gue disini aja" balas Nates dan bersandar sambil menutup matanya.

"Oke, Jun" Bara melambaikan tangannya memanggil gue.

Gue berdiri dan mengikuti dia ke ruang VIP.

"Nates sama Briel gak diajak?" tanya gue.

"Biarin aja, mereka bisa aja kesini kalo mau" balas Bara. Gue ngeliat ada sekitar 5 ruang VIP di lorong itu, ruang VIP lantainya lebih hangat, dindingnya lebih rapat, dan dekorasinya juga lebih mahal.  Bara memberikan gue tablet mahal.

"Gak rusak nih tablet kena uap air?" tanya gue.

"Emangnya gak gue pikirin, ya gak rusak nya, itu tablet untuk VIP. Lo tinggal pencet aja, nanti makanan, barang, jasa yang lo pesen bakalan dianterin" ucap Bara.

"Wah keren" Gue ngeliat menu makanan yang bahkan gak umum untuk restoran, tapi ada di fasilitas SPA ini.

"Jangan lo pesen makanannya, kan chef nya belum mulai kerja" ucap Bara dan duduk di salah satu kursi kayu. Celana dalamnya yang basah kena uap ngebuat gue harus ngalihin pandangan.

"Ini" Gue menunjukkan halaman jasa.

[

Reflexology - Rp 600.000/hour

Thai Massage - Rp 900.000/hour

Shiatsu Massage - Rp  950.000/hour

Swedish Massage - Rp 800.000/hour

Foot Massage - Rp 250.000/half-hour

Head Massage - Rp 350.000/half-hour

Special Massage - Rp 1.500.000/hour

Anak Bebek yang buruk kisah cintanya (SKY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang