1. Malam Pertama : Balkon Basah

2.3K 153 8
                                    

"Pertama kalinya kita bertemu, kukira kau bukan siapa-siapa. Tapi ternyata aku salah, kau membuatku memiliki jawaban hidupku untuk siapa"


=== Arjuna = POV Juna

=== Satria = POV Satria

Kamar kiri yang ada gitarnya kamar Satria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar kiri yang ada gitarnya kamar Satria

Kamar kanan yang ada pintu ke balkon kamar Edgar/Juna


=== Satria

Gue buka pintu kamar sambil ngebawa Tami, cewe yang gue temuin di Bar. Selama di Bar dia ngelirik-lirik gue dan sering banget nurunin kerah bajunya supaya gue bisa liat dada berisinya. Fix banget kan pengen ngajak ngasur. 

Gue deketin gak sampe 10 menit, udah tergoda nih si cewe dan setuju aja untuk dibawa pulang ke apartemen. Toh Edgar gak ada dirumah, paling kamarnya ditidurin sepupunya. Tuh anak gak bakal berani juga negur gue kayanya.

Dari turun mobil dan sampai lift, Tami udah nyium-nyium gue dan gak sabaran untuk melihat sosis bakar Satria yang jadi rebutan semua wanita. Gue bawa dia masuk ke unit, kami udah gak sabar banget. Gue buka pintu, kami lepas sepatu dan berjalan masuk ke kamar gue. Kelihatan sepupu Edgar rebahan di sofa dan si Tami ngelirik.

"Eh ganteng juga" puji Tami.

"Ssst jangan diganggu" bisik gue.

"Kenapa gak ajak aja bertiga kita hehhee" Si Tami berusaha menyolek pria itu, tapi gue tahan tangannya.

"Udahlah sayang, udah ada gue" Gue bawa dia ke kamar dan mulai eksekusi


=== Arjuna

Karena cowo bangsat itu bawa cewe, gue putusin untuk masuk ke kamar Edgar lalu langsung istirahat. Kalau gue lihat dari denah unit apartement ini, ukuran kamar Edgar lebih kecil dari kamar sebelah. Tapi kamar Edgar punya akses ke Balkon, dan Edgar emang lebih suka kamar dengan Balkon untuk karena dia bisa lihat bintang kalau malam dan ngerasain embun kalo pagi. 

Sebelum benar-benar tidur gue masukin sisa baju dari tas ke lemari, gue rapiin barang-barang Edgar yang gak mau gue ganggu, lalu gue keluar untuk ngeliat balkon sebentar. Langit malam terasa indah karena penuh bintang dan terang karena cahaya bulan. Dari lantai 5 ini suara jalanan terasa lebih lembut dan menenangkan. Suara kendaraan dan angin malam benar-benar damai.

"Ahh ahha ahh ahhh  hahh " Suara desahan terdengar dari kamar sebelah. Sialan. Pak puk pak puk suara tepukan juga terasa semakin kencang terlebih saat gue di balkon. 

Gue mengambil Earphone dan mulai mendengar musik. Memutar lagu galau yang bikin tenang sambil melihat jalanan di bawah gue. Kelihatan mobil yang berlalu-lalang, lampu jalan yang terang, dan cahaya-cahaya dari taman kota yang warna warni. Gue menarik nafas dan seakan pergi sebentar dari masalah hidup gue dan bisa ...

Anak Bebek yang buruk kisah cintanya (SKY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang