40. Sabtu Malam

696 60 4
                                    

(

Note : Author menulis dengan teknik adegan peradegan, jadi mohon maaf kalau beberapa detail latar akan kurang lengkap. Semoga bisa masuk ke imajinasi pembaca. Bayangin aja lagi nonton film.

)

/// ISTANA

Gabriel mengajak 3 temannya untuk masuk ke Istana dan bermain di kamarnya. Anak-anak itu takjub karena Nates tidak hanya kaya, dia kaya sekali. Satria melihat ukiran dinding kamar, melihat foto keluarganya, melihat berbagai jenis barang-barang mahal yang terpajang di kamar Briel.

"Lo kenapa kuliah di kota Bri?" tanya Satria "Disini kan hidup lo tentram"

Gabriel memakan apel sambil main PS dengan Nates "Menurut lo? gak ada apa-apa disini, orangnya itu-itu aja, harus ketemu orang tua gue tiap hari, harus makan dengan rapi, hidup gak bebas, siapa yang mau?"

"Gue mau" jawab Nates "Lo punya pelayan sendiri, apa-apa tinggal minta kan?"

"Ya tapi gak sebanding lah sama hidup di kota, gue bisa party, main cewek, main cowo, mabuk, happy-happy" 

"Gue ngantuk, gue boleh balik ke Manor gak?" Tanya Bara.

"Ngantuk? seorang Bara ngantuk?" tanya Satria curiga "Lo tahu ada Juna di Manor kan?"

"Terus? menurut lo gue bakalan macem-macem di pulau orang?" tanya Bara

"Tapi Bara, kita bakalan perlu supir untuk nganterin kita ke Manor, kesian supirnya kalo dia harus nganter lo sekarang, trus nganter gue dan Satria nanti" ucap Nates.

"Gue bisa jalan kaki" jawab Bara.

"Jarak dari sini ke Manor itu 1 kilo lo Bar, gakpapa, supirnya gak papa kok kalo lo mau dianterin" Saran Briel

"Gak perlu, gue pengen lari juga, olahraga kan, lumayan udara disini seger" ucap Bara dan keluar dari kamar Briel lalu berlari menuju Manor.


/// MANOR

Laura mengajak Juna ke kamarnya, mereka mendapatkan makan malam special khusus dari kerajaan titipan Ratu Angelina. Andika lagi keluar untuk jalan-jalan dan Laura membawa sepiring ayam bakar. Ada juga titipan sekotak sushi dan ada sekotak coklat.

"Yey Makan, laper banget gue" ucap Juna dan membuka kotak Sushi.

"Eitss" Laura memukul tangan Juna "Sushi khusus untuk Dika Jun"

"gue mau, 1 aja napa. Please" Juna memohon "Kayanya ini enak banget"

Laura berpikir sejenak, lalu dia mengangguk "Okedeh, 1 aja ya"

Laura memotong ayam bakar besar penuh bumbu dan memberikannya ke piring Juna. Juna mengambil satu Sushi dengan tangannya dan memakan Sushi itu dengan lahap.

Sushi dengan ikan segar, nasi yang matang sempurna, nori, wasabi, dan semua isian yang dimasak dengan sangat telaten membuat Juna senang memakannya.

"Enak?" tanya Laura.

"mmm" Juna mengangguk "Kayanya ini baru banget dibuat"

"Nih ayamnya, salad, sama kentang tumbuk" 

"Dih, gak ada nasi?" tanya Juna.

"Ada tapi gak malam ini, disini padi susah tumbuh jadi nasi lebih mahal" jelas Laura.

"Wow lo udah tahu lingkungan pulau ini padahal lo baru kesini hari ini" Juna tepuk tangan.

"Jangan banyak-banyak makannya, nanti lo buncit, baju dari gue gak muat" Canda Laura.

Mereka berdua tertawa dan menghabiskan malam di kamar Laura. Kamar Juna yang kosong menjadi gelap. Jendelanya tidak ditutupi tirai dan membuat para pemanah bisa saja langsung menembak kalau Juna masuk kembali ke kamarnya.

Anak Bebek yang buruk kisah cintanya (SKY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang