8. Empat pria mabuk

1.4K 123 11
                                    

Disusahkan itu tidak enak, lebih baik pergi menjauh, tapi kadang gak enak juga.

=== Satria

Gue duduk di ruang tamu nemenin Nates lagi bikin powerpoint. Dia kelihatan serius dan gue gak bisa bantu apa-apa karena emang Nates lebih seneng ngerjain semuanya sendiri. Di dapur, Bara lagi motong-motong sayur, buah, sama daging sekaligus nyiapin bumbu untuk BBQ. Gue gak nemuin Briel dimana-mana, tadi sebelum kerumah gue kayanya dia udah setengah mabuk dan biasanya dia bakalan tidur di kamar gue.

"Briel mana? gue butuh nomor mahasiswanya, gak inget" tanya Nates.

"Tunggu, gue panggilin" Gue berdiri dan masuk ke kamar gue, dan ternyata kosong.

Gue berjalan ke WC, balik ke ruang tamu, lalu ke dapur.

"Briel mana?" tanya gue ke Bara yang lagi ngeluarin sosis dari kulkas.

"Gada disini" jawab Bara.

Kemana dia? gue chat gak di bales, gue liat di balkon juga gak ada.

Gue tanya Juna kali ya?

Tok tok tok, gue ketuk kamar Juna dan kamar itu terbuka. Toh kamar Juna bakalan jadi jalur untuk ke Balkon tempat bakar-bakar, jadi harusnya dia gak marah kalo gue masuk. Gue masuk dan...

"Anjing Lo Briel" Gue melihat Briel mencium bibir Juna. Tangannya menahan kepala Juna untuk tidak menjauh dan si Juna mana anteng-anteng aja gak ngelawan.

Gue menarik Briel menjauh dan Juna langsung memalingkan mukanya.

"Kenapa lo cium dia?" tanya gue kesal.

Briel tersenyum dan berbisik "Kalo gue tahu dia seganteng ini mending lo bantu gue dapetin dia Sat"

Gue dengan marah mendorong Briel keluar kamar dan ngobrol dengan Juna.

"Lo gak papa?" tanya gue. Gue tahu kalau gue adalah orang yang nyuruh Briel untuk ngegoda Juna, tapi gak sampe kontak fisik juga. Briel itu anak bangsawan bisa bahaya kalo Juna sakit hati dan ngelapor atau spill dirinya dicium paksa sama Briel.

Juna gak ngejawab pertanyaan gue, dia mengambil tisu dan mengelap bibirnya dengan tisu itu.

"Juna, lo ngasih izin untuk dia cium?" tanya gue lagi.

"..."

"Juna, jawab gue, kalau emang dia ngelecehin lo kita bisa omongin baik-baik"

Jua berdiri dan membuka pintu balkonnya "Gapapa Sat, tadi semuanya terjadi cepet banget, gue yakin dia juga mabuk, gapapa" ucapnya.

"Oke, gue ngewakilin Briel minta maaf banget"

"Gapapa, kalian mau BBQ kan? have fun aja, gue mau keluar bentar" Dia mengambil dompetnya lalu keluar dari kamarnya. Gue gak tahu, apakah Juna kesal karena di cipok Gabriel, atau karena cipokannya gue hentiin.

Gabriel di kamar gue dan dia langsung gue datengin. Saat itu dia rebahan lemas.

"Lo cium dia Briel?" tanya gue.

"Ya lo suruh gue goda dia kan?"

"Kalo tadi gue gak misahin kalian lo bakal apain dia hah?" gue menaikan nada suara gue karena marah.

"Lo bilang dia gay. Gue kan ganteng, hot, ya dia bakal terima aja kali"

Gue mencekik Briel di atas kasur dan bicara dengan geram "Kalaupun dia gay bukan berarti lo bisa berpikir dia bakalan selalu mau ngesex sama lo Bri. Dia bisa aja anggep itu pemerkosaan dan bikin nama lo ancur"

Briel melawan dan melepas tangan gue dari lehernya "Kok gue jadi bingung, lo maunya apa Satria? lo suruh gue goda dia, tapi lo gak bolehin gue kontak fisik sama dia. Trus tujuannya gue goda dia apa?"

Anak Bebek yang buruk kisah cintanya (SKY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang