Anak Bebek yang buruk kisah cintanya (SKY)

Langit

(Part ini adalah part penjelas, tidak berpengaruh pada plot masa depan, bagi yang mau skip tidak apa-apa silahkan lanjut ke chapter berikutnya)

Saat itu Juna berumur 8 tahun. Kamarnya didekorasi dengan sangat indah, banyak mainan, banyak boneka dan dari jendela Juna melihat banyak mobil yang terparkir di rumahnya.

"Juna, nanti dapet banyak temen" ucap Mama Mentari.

Juna tidak tahu apa yang orang tuanya lakukan. Tapi dia melihat banyak anak yang dititipkan di kamarnya karena para orang tua berkumpul di ruang tengah. Banyak suster yang membawa anak-anak masuk ke kamar Juna. Lalu anak-anak itu bermain disana. Sebenarnya itu pertama kali Juna bertemu Esta, Ratu, Laura, Udara, dan lainnya. Tapi mereka semua masih sangat muda.

Para orang tua duduk di meja bundar dan pintu terbuka. Laki-laki tua dengan kalung yin dan yang masuk lalu membuat semua tamu menunduk kepadanya.

"Selamat datang tetua tertinggi kita, Bumantara" Ayah Udara menyambut sang tetua dan pria tua itu duduk kursinya.

"Pertemuan tahunan keluarga langit akan segera dimulai. Adapun beberapa topik bahasan hari ini akan dijabarkan oleh masing-masing perwakilan dengan Bumantara sebagai penentu keputusan. Sebelumnya saya persilahkan Bumantara untuk memberi sambutan"

Pria tua itu berdiri dan melihat para peserta dengan senyum ramah "Keluarga Bulan, Keluarga Matahari, sebagaimana kakek dan nenek buyut kita dulu bersaudara. Berasal dari tempat yang sama. Maka harapanku hari ini kita dapat mendapatkan kedamaian untuk tiap masalah yang kita hadapi. Aku tahu, ada banyak masalah yang terjadi akhir-akhir ini, tapi aku mau kita dapat menemukan jalan keluar terbaiknya"

Acara dimulai dengan topik bahasan yang ringan. Seperti kegiatan keluarga, event, dan pengolahan sumber daya. Lalu semakin malam, bahasan menjadi semakin berat karena membahas aturan dan tradisi keluarga.

Purnama, Ibunda Semesta berdiri sebagai perwakilan keluarga Bulan "Baik, saya ingin bicara mewakili diri saya sendiri"

"Silahkan" Bumantara mempersilahkan.

"Sebagaimana aturan keluarga langit. Anak pertama adalah penerus yang harus meneruskan nama baik keluarga. Tapi tidak seperti yang kita harapkan. Anak pertama keluarga bulan dan keluarga matahari keduanya adalah pria. Maka dengan ini penyatuan tidak dapat dilaksanakan"

Para peserta mendadak ribut.

"Saya mentari dari Keluarga matahari izin berpendapat" Ibu Juna berdiri dan diizinkan Bumantara "Berdasarkan aturan keluarga, penyatuan tidak lah harus dilakukan dengan pernikahan. Anak kita, Semesta dan Arjuna tetap bisa menyatukan dua keluarga ini cukup dengan nilai-nilai kebersamaan, seperti persahabatan, kasih sayang, dan persaudaraan"

"Tapi tidak ada penerus yang menjadi bukti buah cinta persatuan itu. Bumantara adalah anak yang terlahir dari silang keluarga Bulan dan Matahari, dan beliau tidak memiliki penerusnya lagi. Bila Bumantara meninggal, maka kita tidak punya cukup waktu untuk membesarkan Bumantara berikutnya" ucap Purnama.

"Sebenarnya bisa saja. Keluarga langit di Thailand melakukan penggabungan sperma dan peminjaman rahim. Zaman sudah modern, harusnya tidak ada yang perlu di khawatirkan. Dua pria itu bisa saja punya anak kalau mereka mau" jawab Luke Spark, ayah Laura.

"Tapi kita di Indonesia, itu akan menarik perhatian banyak orang dan tindakan itu melanggar aturan kerahasiaan keluarga langit"  ucap Purnama.

"Baik Purnama" Bumantara angkat bicara "Mentari benar, tidak harus ada pernikahan dan keturunan, selagi 2 penerus itu akur, maka kedua keluarga bisa bersatu. Tapi kau juga benar, akan jauh lebih baik, kalau ada Bumantara berikutnya. Namun berdasarkan aturan keturunan kita. HANYA, anak pertama yang dianggap sebagai penerus. Tapi aturan kita tidak melarang anak dari istri selain istri pertama untuk menjadi penerus"