Sudah lima hari sejak kembali nya y/n ke Obelia. Namun ia belum bertemu sama sekali dengan Claude.
Beberapa kali Felix mengajak nya menghabiskan waktu baik menunggangi kuda atau sekedar minum teh bersama di pinggir danau. Bahkan latihan pagi pun ia lakukan bersama Felix.
Y/n kesepian. Ia merasa ada yang mengganjal di hatinya sejak menginjak kan kaki di Obelia. Ditambah gadis itu bingung mau melakukan apa untuk menghabiskan waktu nya. Kegiatan nya ketika menjadi ratu tidak sesibuk ketika ia menjadi panglima militer di kerajaan nya dulu.
"Mungkin akan lebih baik jika aku berjalan jalan sebentar." Ucap y/n pelan. Ia bangkit dari kursi ruang kerjanya. Meninggalkan berkas berkas yang sudah ia selesai kan semua.
.
.
."Saya hamil yang mulia." Suara seorang perempuan tertangkap oleh Indra pendengaran y/n. Suara yang cukup dikenali gadis itu karena mereka sudah pernah berbincang beberapa kali.
Dapat perempuan itu liat dari kejauhan dua siluet manusia yang kini sedang berpelukan.
Y/n tersenyum kecil. 'Mereka pada akhirnya sudah melakukan nya.' Batin y/n.
Entah kenapa ia merasa sedikit sesak mengetahui kabar yang seharusnya menyenangkan itu.
"Anda baik baik saja yang mulia?" Suara Felix terdengar tiba tiba. Membuat y/n yang biasanya awas pun terkejut. Ia terpergok melamum.
"Apa yang sedang anda liat?" Felix kembali berucap. Sebelum iris abu abu terang milik laki laki itu menatap kearah yang sama yang y/n liat. Mereka berdua masih berpelukan.
"Ayo kembali." Suara tegas y/n terdengar. Nada nya tetap dingin seperti biasa. Tidak ada tanda tanda yang memperlihatkan kalau kejadian barusan cukup menorehkan luka di hati nya.
'Bodoh. Sudah kubilang jangan jatuh cinta.' Batin gadis itu memaki sepanjang perjalanan. Felix hanya mengikuti dari belakang.
"Tolong panggilkan Julian ke kamar ku Felix. Terimakasih." Ucap y/n lagi. Ia ingin menanyakan perihal gaun yang akan digunakan nya malam ini.
"Baik yang mulia." Felix menjawab. Sebelum akhirnya mereka berdua berpisah di sayap kiri istana Emerald.
***
Malam ini suasana kembali ramai di hall utama istana Raja. Y/n duduk berdampingan dengan Claude.
Mereka berdua tidak membicarakan apa apa. Tapi y/n merasa ia harus mengucapkan sesuatu.
"Selamat atas kehamilan Diana." Ucap nya. Tatapan nya memandang lurus ke depan. Melihat kearah diana yang sedang tampil untuk acara penutupan formal pesta ini.
Claude tersentak ketika mendengar kalimat itu menjadi kalimat yang pertama kali ia dengar ketika y/n membuka mulutnya.
"Bagaimana kau tau?" Akhirnya hanya kalimat itu yang terucap sebagai balasan dari Claude.
"Saya tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian pagi tadi ketika berjalan jalan di taman." Y/n kembali bersuara. Kali ini ia menatap Claude tepat di manik permata laki laki itu.
Belum sempat Claude menjawab suara orang terjatuh membuat kedua orang itu memutuskan pandangan mereka. Baik Claude maupun y/n reflek menoleh ke sumber suara. Dan menemukan diana pingsan di tengah tengah pertunjukan.
![](https://img.wattpad.com/cover/322442403-288-k741727.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gladiolus || Claude x Reader [Suddenly, I Became a Princess]
Fanfiction[Claude de Alger Obelia x Reader] Seorang wanita yang terlahir untuk menjadi seorang pejuang. Namun tanpa disangka sangka takdir nya tiba tiba berubah karena raja dari negara yang memberikan ancaman perang bagi bangsanya memilihnya untuk menjadi per...