Hari liburan mereka berdua akhirnya tiba y/n sudah lebih dulu masuk ke kereta kuda sedangkan Claude masih berpamitan dengan Diana.
Sejak awal y/n bukan orang yang mempedulikan orang lain. Jadi dia jelas tidak peduli apakah seharusnya ia ikut berpamitan juga atau tidak.
"Hati hati yang mulia. Saya menunggu anda disini." Suara diana terdengar sebelum wanita itu mengecup pipi Claude.
Membuat y/n yang melihat nya dari balik jendela kereta kuda. Memberikan ekspresi geli menatap kedua orang itu.
Felix yang menyadari nya berusaha menahat tawa.
Kandungan Diana saat ini sudah sampai di bulan ke 8. Melihat perut wanita itu yang semakin membesar membuat y/n sedikit risih. Entah karena ia merasa seharusnya itu dia. Atau karena yang ada di dalam sana adalah darah daging Claude.
Y/n tidak membenci diana. Dia hanya tidak terbiasa dengan seorang Raja yang memiliki selir. Karena selama masa hidupnya ayah nya hanya mencintai ibu nya seorang.
Perjalanan liburan di mulai. Baik claude dan y/n sama sama tidak berbicara apapun di hari pertama perjalanan. Bahkan y/n tidak tertidur di sepanjang perjalanan.
Perempuan itu sudah terbiasa menjadi pemimpin militer yang membuat nya semakin awas dengan keadaan sekitar.
Malam hari nya mereka memutuskan untuk berkemah. Y/n tentu saja bersama Claude. Walaupun perempuan itu berniat ingin memisahkan tenda. Tapi Claude tetap memaksa nya.
"Kau cemburu?" Claude bersuara. Tepat ketika y/n ingin memejamkan matanya.
"Untuk?" Y/n justru bertanya balik.
"Diana yang tadi mencium ku." Jelas Claude. Menatap iris jernih yang sejak pertemuan pertama mereka berhasil membuat Claude jatuh.
"Ada gunanya bagi ku jika cemburu?" Y/n kembali bertanya.
"Ya, itu akan sedikit membuat ku senang." Balas Claude. Menolak memutus kontak mata dengan wanita yang sejak beberapa bulan lalu menjadi istri nya.
"Aku tidak hidup untuk membuat mu senang. Jadi jawaban nya aku tidak cemburu." Y/n berucap datar sebelum menutup matanya. Memilih beristirahat daripada meladeni pembicaraan tidak berguna dengan Claude.
.
.
.Kejadian tak terduga terjadi. Sekelompok imigran gelap menyerang perkemahan mereka.
Sebagai seorang yang selalu terjun dalam setiap peperangan di Engrasia. Y/n dengan reflek berdiri di depan suami nya. Menghunuskan pedang nya ke arah beberapa imigran yang terlihat akan menyerang tenda mereka.
"Apa dimata mu aku selemah itu sampai perlu dilindungi?" Claude berbicara dengan nada sarkas.
Membuat y/n tersentak sebelum ia menyadari kalau yang di belakang nya bukan kakak nya.
"Maaf yang mulia, saya terbiasa melindungi kakak saya ketika kami berlibur." Jelas y/n yang kini berpindah posisi ke samping suami nya. Masih dengan pedang di tangan gadis itu.
Tak berapa lama setelah nya Felix datang. Niat awalnya ingin melindungi tenda Raja dan permaisuri tapi semua lawan sudah di babat habis oleh y/n. Bahkan tidak membiarkan suaminya bergerak sedikit pun.
"Lindungi saja tenda makanan dan yang lain nya saja. Dia aman bersama ku." Claude berucap.
Y/n menaikkan sebelah alis nya. Gadis itu membuka mulutnya berniat membalas.
"Sepertinya justru anda yang aman bersama saya yang mulia." Kali ini giliran si gadis yang menyarkas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gladiolus || Claude x Reader [Suddenly, I Became a Princess]
Fanfiction[Claude de Alger Obelia x Reader] Seorang wanita yang terlahir untuk menjadi seorang pejuang. Namun tanpa disangka sangka takdir nya tiba tiba berubah karena raja dari negara yang memberikan ancaman perang bagi bangsanya memilihnya untuk menjadi per...