Chapter 23

3K 490 13
                                    

Y/n terbangun di atas tempat tidur tipis. Kepala nya masih berdenyut hebat. Dan badan nya terasa sakit semua. Namun dengan perlahan y/n mencoba duduk.

"Sudah bangun?" Suara seorang laki laki terdengar.

"Belum. Kau sedang bermimpi." Y/n menjawab. Membuat laki laki itu terbahak. Dan y/n terkejut karena suara tawa laki laki itu.

"Kau pingsan selama dua minggu. Luka di kepala mu cukup parah tapi untungnya tidak merusak ingatan mu." Jelas laki laki itu. Y/n memandangi tubuh nya yang kini dipenuhi perban.

"Kau menyelamatkan ku?" Y/n bertanya pertanyaan bodoh.

"Tidak. Makhluk halus yang menyelamatkan mu. Ya tentu saja aku bodoh, apa kecelakaan kemarin membuat kepala mu bermasalah?" Lagi lagi y/n tersentak.

Ia tidak terbiasa diperlakukan seperti itu sebelumnya. Tapi itu tidak begitu penting sekarang. Bagaimana pun juga orang di depannya sudah menyelamatkan nya

"Aku menemukan mu tak sadarkan diri di tengah hutan ketika berburu. Ada luka bekas serangan serigala yang kemungkinan akan membekas di bahu mu." Jelas laki laki itu.

Sesaat y/n terdiam. Bukan sesaat sih, sejak tadi memang y/n terdiam.

Ia seketika mendapat kan kembali memori ketika ia menyelamatkan dua orang ksatria yang akan tertimpa batu yang cukup besar. Lalu melarikan diri ke dalam hutan dan naas nya bertemu kerumunan serigala disaat kondisi nya sendiri sedang memprihatinkan.

Tapi puji tuhan y/n berhasil membunuh dua serigala tentu nya ada balasan setimpal yang y/n dapat kan. bahu kiri nya saat itu tercabik. Dan karena kehabisan darah. Si surai salju itu akhirnya pingsan.

"Oh ya. Aku Ian." Laki laki itu kini mengulurkan tangannya.

Y/n menyambut.

"Y/n." Ucap perempuan itu.

"Woahh namamu cantik. Mirip seperti nama Ratu yang sedang menghilang." Ian bersuara. Y/n hanya tersenyum menyadari betapa bodoh laki laki di hadapannya ini.

"Aku harus kembali." Lirih y/n pelan setelah beberapa saat mereka berdua terdiam. Ian menoleh.

"Kemana?" Ucap laki laki itu.

"Ke laut. Karena aku seorang putri duyung. Ya ketempat dimana aku seharusnya berada." Sungut y/n ia jujur sangat kesal dengan ke lemotan laki laki di depannya ini.

"Padahal akan menyenangkan kalau kamu benar benar putri duyung." Ian tampak kecewa. Sementara y/n menatap lelah lawan bicaranya.

"Aku bisa mengantar mu pulang." Ian menawarkan diri y/n menggeleng

"Aku bisa pulang sendiri. Terimakasih atas bantuannya selama ini." Ucap gadis itu menolak.

"Bukannya kau harus berterimakasih terlebih dulu pada seseorang yang menyelamatkan mu?" Ian menolak menyerah.

Y/n lagi lagi menghembuskan napas lelah. "Aku sudah berterima kasih barusan." Y/n berucap.

"Bukan itu yang aku mau."

"Lalu?"

"Setidaknya biarkan aku mengantar mu pulang."

"Baiklah. Bisa tolong antar kan aku ke Engrasia?" Y/n akhirnya mengalah.

Gladiolus || Claude x Reader [Suddenly, I Became a Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang