Malam itu berakhir dengan y/n mengalah dan tertidur di kasur yang sama dengan Claude.
Walaupun begitu Claude tetap berusaha menjaga tangannya agar tidak melingkar sembarangan di pinggang wanita yang jelas jelas menolak disentuh oleh nya.
"Maaf, aku menyakitimu." Bisik claude ketika y/n sudah terlelap. Laki laki itu bahkan sempat mengecup lembut surai salju milik istrinya.
- Pagi hari nya -
Claude kali ini terbangun lebih dulu. Ia menatap wajah tenang y/n yang kini tertidur menghadap kearah nya.
Tangannya terangkat perlahan berniat merapikan beberapa surai salju milik wanitanya yang menutupi wajah rupawan gadis itu.
Namun y/n membuka matanya tepat ketika jari jemari milik Claude akan menyentuh rambutnya.
"Saya sudah memperingatkan anda untuk tidak menyentuh saya yang mulia." Ucap y/n.
Claude tanpa tahu malu tetap menjalan kan niatnya. Membuat wanita di depannya menatap laki laki itu dengan tatapan membunuh.
"Nulai hari ini kita akan makan bersama. Di setiap jam makan." Tegas laki laki itu. Sebelum mengecup singkat kening y/n dan beranjak keluar kamar istri nya.
Dan dikarenakan perintah yang pagi tadi diucapkan oleh Claude. Y/n berakhir meminta Julian mengantarkan makanan nya ke kamar. Ia malas bertemu Claude.
Setelah selesai makan. Y/n kembali ke rutinitas nya sebelum jatuh sakit kemarin yaitu berlatih pedang.
Kali ini lawan tanding nya bukan Felix. Salah satu anggota militer yang y/n yakini berada di bawah Felix yang saat ini menemaninya.
Beberapa kali gadis itu memperbaiki bagaimana cara mengayunkan pedang agar lebih efektif mengenai musuh.
"Maaf menganggu yang mulia. Tapi Raja meminta anda menemui nya." Ucap seorang pelayan yang tiba tiba menghampiri y/n.
Gadis itu hanya mengangguk. Ia sempat berterima kasih sebelumnya akhirnya kembali memfokuskan diri mengajari laki laki di depannya cara berpedang.
Siang hari nya. Ketika y/n selesai membantu beberapa ksatria Obelia memperbaiki tehnik berpedang nya. Baru perempuan itu memenuhi panggilan Raja yang diminta menemui nya pagi tadi. Tidak perlu heran lagi. Di Obelia memang hanya y/n yang berani memperlakukan Claude seenaknya saja.
"Ada apa yang mulia?" Y/n berucap setelah Claude mempersilahkan nya masuk.
"Ayo pergi." Claude menjawab masih dengan posisi tidak menatap ke arah y/n.
Y/n diam menunggu penjelasan lagi laki laki di depannya. Sedangkan Claude juga diam menunggu y/n bertanya.
Karena lama dalam keheningan akhirnya Claude menatap ke arah istrinya yang kini terduduk di sofa masih memandang ke arah nya tanpa ekspresi apa apa.
"Kau belum pernah berjalan jalan di Obelia kan." Claude memberikan penjelasan. Penjelasan yang tidak menarik sama sekali di mata y/n.
Belum sempat y/n membalas suara ketukan pintu terdengar. Claude mempersilahkan orang di balik pintu itu masuk.
-------
Besok up banyak yaaa hahaha, cuma siapin mental (─.─||)
Makasii yang udh baca, vote, masukin reading list, bahkan komen. Ak senank shshshhs /mengjamet mmf
KAMU SEDANG MEMBACA
Gladiolus || Claude x Reader [Suddenly, I Became a Princess]
Fanfiction[Claude de Alger Obelia x Reader] Seorang wanita yang terlahir untuk menjadi seorang pejuang. Namun tanpa disangka sangka takdir nya tiba tiba berubah karena raja dari negara yang memberikan ancaman perang bagi bangsanya memilihnya untuk menjadi per...