Walaupun berhasil mengalahkan beberapa perampok tanpa luka. Y/n tetap merasakan tubuh nya memar pada beberapa bagian. Dan itu adalah sesuatu yang ia dapatkan jika lama tidak terjun pada peperangan.
Mereka kini sudah sampai di mansion milik kerajaan di daerah pinggiran. Suasana nya seperti berada di Swiss.
Banyak tumbuhan hijau dan y/n sangat menyukai itu. Beberapa bunga liar kecil pun terlihat ketika si surai salju menginjakan kakinya di padang rumput. Beberapa kuda yang diyakini y/n milik kerajaan terlihat sesekali berlari di padang rumput itu.
Tak jarang juga y/n berakhir menunggangi kuda itu sekedar mengitari lapangan rumput. Menikmati semilir angin yang berhembus menerbangkan beberapa helai rambut indah nya.
kadang pula ia bermain di halaman mansion. Tentu nya dengan kuda. Atau sesekali bersama Felix. Sedangkan Claude hanya tersenyum melihat wanitanya bersenang senang dari jauh.
Perlakuan y/n pada Claude pun kini tidak seburuk sebelum sebelum nya. Entah karena apa. Mungkin y/n lelah jika harus terus menerus meluapkan kekesalannya pada Raja nya itu.
Niat awal y/n dan Claude datang ke daerah ini adalah untuk berlibur. Namun beberapa kali pula y/n dan Claude tetap bergelut dengan berkas berkas politik masing masing.
.
.
.Dua hari telah terlewati sejak mereka menetap di sana. Claude kembali mencoba melakukan malam pertama nya dengan sang istri sah. Y/n yang sebenarnya masih enggan di sentuh oleh Claude memberikan batasan tertentu. Selama Claude tidak melewati batas. Y/n masih membolehkan nya. Lagi pula itu juga salah satu kewajiban nya sebagai seorang istri.
Tapi sedihnya. Tepat ketika mereka akan benar benar menjadi pasangan suami istri.
Seorang pelayan menyampaikan kabar kalau Diana mengalami kontraksi dini.
Claude yang sudah di puncak nafsunya menggeram putus asa. Sedangkan y/n ia sedikit kecewa. Kalau boleh berharap mungkin gadis itu ingin memonopoli Claude tetap bersama nya setidaknya sampai besok pagi.
Namun sayangnya, itu hanya berakhir menjadi harapan semata.
Claude memilih pulang kembali ke Obelia malam itu juga. Sedangkan y/n ia merasa masih membutuhkan waktu sendiri sedikit lebih lama.
***
"Jika saya yang berada di posisi Diana apa anda juga akan menomorduakan Diana untuk saya?" Ucapan y/n masih terngiang ngiang di kepala Claude bahkan ketika laki laki itu sudah memasuki kawasan istana kerajaan Obelia.
Masalah nya bukan pada kalimat nya. Y/n adalah orang yang sering berbicara seenaknya pada Claude. Jadi itu tidak mengejutkan lagi. Yang mengganggu claude adalah iris jernih milik y/n.
Iris yang biasanya menatapnya dengan pandangan dingin. Malam itu menatap Claude dengan pandangan penuh kekecewaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/322442403-288-k741727.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gladiolus || Claude x Reader [Suddenly, I Became a Princess]
Fanfiction[Claude de Alger Obelia x Reader] Seorang wanita yang terlahir untuk menjadi seorang pejuang. Namun tanpa disangka sangka takdir nya tiba tiba berubah karena raja dari negara yang memberikan ancaman perang bagi bangsanya memilihnya untuk menjadi per...