Sudah satu bulan terlewati sejak Ian sampai di Obelia.
Laki laki itu kini sudah mulai beradaptasi menjadi salah satu trainer bawahan Felix. Walaupun jarang sekali laki laki bersurai maroon itu melatih anak didik nya.
Y/n yang sebelumnya memiliki niat mengunjungi putri penerus tahta Obelia pun belum dapat meluangkan waktu. Karena sebentar lagi Obelia akan merayakan kenaikan tahta Claude yang tepat 5 tahun.
Pesta dansa mewah akan diadakan. Bersama dengan jamuan jamuan lainnya.
Tentu nya semua orang menanti hari itu. Karena di pagi hari nya y/n dan Claude akan berjalan jalan santai di perkotaan.
Roger Alphaeus. Atau biasa dikenal dengan sebutan Duke Alphaeus pun sejak beberapa hari yang lalu sudah mulai terlihat berseliweran di sekitar bangunan istana.
"Ah, yang mulia ratu. Senang bisa bertemu dengan anda lagi." Sapa Roger. Yang kebetulan berpapasan dengan y/n yang ingin masuk ruang kerja Claude.
"Tuan Alpheus. Senang bertemu anda lagi. Bagaimana kabar Izekiel? Sudah lama aku tidak bertemu dengan nya." Y/n yang sedang dalam keadaan mood baik pun berbasa basi busuk pada laki laki di depannya.
Izekiel Alphaeus. Putra sulung keluarga Alpheus. Anak dari laki laki bersurai silver di depan nya. Y/n sempat bertemu dengan anak itu ketika Izekiel masih berumur 2 tahun. Beberapa hari setelah pernikahan nya dengan Claude satu tahun yang lalu.
- "Izekiel tentu dalam kondisi baik yang mulia. Senang mendengar anda masih mengingat putra sulung saya." Roger kembali meletakkan tangan kanan nya di dada kiri laki laki itu. Sebagai gesture kalau dia menghormati orang di depannya.
Pembicaraan mereka berlangsung tidak terlalu lama. Karena tiba tiba Claude muncul dan mengusir Roger. Sisi posesif milik laki laki bersurai pirang itu semakin lama semakin terlihat.
Dan y/n pun dengan perlahan sudah bisa mengontrol diri nya untuk lebih menghormati suami nya.
"Apa yang tadi kalian bicarakan?" Tanya Claude begitu y/n menduduki sofa di ruang kerja suaminya itu.
"Berbasa basi busuk. Aku bertanya bagaimana kabar Izekiel." Y/n menjawab sembari merapikan bunga mawar yang terletak di vas bunga di meja depannya.
"Kau tidak kelelahan? Berhentilah melakukan latihan berpedang mu tiap pagi itu." Claude menghentikan kegiatan nya sebentar. Menatap istrinya tepat di mata nya.
"Tidak, menjadi Ratu Obelia tidak sesibuk ketika aku menjadi Panglima militer Engrasia." Y/n menjawab dengan senyum.
Ia mengingat masa masa menyenangkan nya ketika belum menjadi seorang permaisuri dari Raja kerajaan tetangga nya itu.
"Mau berkunjung ke Engrasia?" Tawar Claude tiba tiba.
Tentunya kalimat itu berhasil membuat y/n yang masih sibuk dengan bunga reflek menoleh langsung menatap iris permata yang hingga kini masih memandang nya lekat.
"Mungkin nanti, ketika keadaan lebih santai." Jawab y/n. Gadis itu tersenyum samar.
'Apa dia sudah benar benar melupakan Diana?' senyum samar yang tadinya terlihat di wajah rupawan y/n mendadak menghilang begitu kalimat itu tanpa sengaja terpikirkan oleh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gladiolus || Claude x Reader [Suddenly, I Became a Princess]
Fanfiction[Claude de Alger Obelia x Reader] Seorang wanita yang terlahir untuk menjadi seorang pejuang. Namun tanpa disangka sangka takdir nya tiba tiba berubah karena raja dari negara yang memberikan ancaman perang bagi bangsanya memilihnya untuk menjadi per...