Chapter 39

2.6K 367 0
                                    

Pembicaraan antara Claude dan Athanasia sudah tejadi sekitar 10 menit. Walau kebanyakan hanya Claude yang berbincang sedangkan Athanasia gemetaran.

Diikuti dengan sisi kejam y/n yang justru merasa terhibur melihat tontonan antara ayah dan anak di depannya ini.

"Apa kau ada disini dengan tahu siapa aku?" Suara dingin Claude kembali terdengar.

Bersamaan dengan dentingan garpu yang terjatuh dari genggaman Athanasia kecil.

Keheningan melanda. Hanya suara ketukan jari telunjuk Claude pada sofa yang terdengar. Y/n menatap Athy dengan tatapan yang tidak bisa dideskripsikan.

Sedangkan Athanasia yang gemetar kini dengan perlahan membuka mulut kecil nya.

"Ah, Ayahanda?" Suara Athy terdengar. Bersamaan dengan senyum samar dari bibir tipis sang permaisuri.

Berbeda dengan Claude yang kini melunakkan ekspresi nya.

'Sepertinya dia sudah melupakan Diana?' Batin y/n bertanya. Dengan sedikit harapan. Walaupun dia tau kenyataannya. Suaminya tidak pernah mampu melupakan wanita penari itu.

Y/n hanya hidup di bayang bayang Diana setelah kematian wanita bersurai pirang itu. Walaupun berhasil menjadi perempuan yang pertama kali mendapat kan cinta Claude. Diana lebih beruntung karena bahkan setelah kepergiannya. Claude masih tetap mencintai nya. Dan sepertinya akan selalu begitu.

'Kenapa aku malah memikirkan itu ya. Hanya membuat sedih saja.' Lanjut si surai salju dalam hati. Menatap hambar makanan makanan manis di depannya.

Tepat sebelum suara Athanasia kembali menyadarkan nya dari lamunan.

"Papa." Nada yang lebih rileks dan berani Terdengar dari putri kecil kerajaan Obelia itu yang entah kenapa membuat y/n lagi lagi tersenyum samar.

.
.
.

"Mama baik?" Suara Aether kecil Terdengar. Diikuti dengan Claude yang berada di sekitar wanita itu menoleh ke arah nya.

"ah.. iyaa aku baik baik saja." Senyum manis y/n terlihat ketika ia menatap Aether. Senyum yang entah kenapa juga ikut membuat Claude salah tingkah.

"Kau terganggu dengan keberadaan Athanasia?" Suara Claude adalah hal yang pertama kali menyapa y/n ketika wanita itu kembali sehabis menidurkan Aether di kamar nya.

"Tidak." Jawab y/n pelan. Menatap iris permata sang suami.

'Rasanya lebih sakit ketimbang dulu ketika Diana masih hidup. Apa karena aku kini semakin mencintai nya?' Batin y/n. Bertolak belakang dengan ucapan nya barusan.

Perempuan itu kini berjalan ke arah balkon. Mencari udara segar. Sedangkan kan suami mengikuti dari belakang.

"Aku mencintai mu y/n." Bisikan lembut Claude terdengar bersamaan dengan lengan laki laki itu yang melingkar di pinggang y/n memeluk sang istri dari belakang.

Gladiolus || Claude x Reader [Suddenly, I Became a Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang