Kini sudah lewat satu hari setelah y/n terbangun. Felix menjelaskan situasi dan kondisi yang terjadi.
Bahwasanya y/n di racuni. Dengan ramuan sihir yang bisa mengacak acak aliran sihir dalam tubuh seseorang.
Orang yang meracuni masih dalam proses pencarian. Sedangkan orang yang membuat keadaan y/n stabil adalah dirinya sendiri.
Entah mengapa. Penyihir terakhir yang memeriksa kondisi y/n mengatakan kalau y/n sedang menyembuhkan dirinya sendiri di alam bawah sadarnya. Jadi mereka tidak perlu khawatir dan tinggal menunggu y/n bangun saja. Begitu menenurut kesaksian Felix.
Sedangkan Claude sudah menghilang lagi beberapa menit sejak sadar kalau y/n sudah bangun.
"Bagaimana keadaan Diana?" Y/n bertanya pada Felix.
Dia awalnya ingin bertanya tentang ini pada Claude tapi kondisi tidak memungkinkan.
"Nona Diana baik baik saja." Felix menjawab dengan hati hati.
"Bayi nya?" Ucap si surai salju lagi.
"Dalam kondisi yang sangat bagus yang mulia permaisuri." Mendengar itu y/n hanya mengangguk.
Hening sesaat. Baik Felix maupun y/n sama sama merasa canggung.
"Aku sudah baik baik saja. Lebih baik aku mulai beraktivitas kembali. Terimakasih sudah merawat ku Felix." Y/n tersenyum samar.
Ia perlahan menyibak selimut nya dan mencoba berdiri dengan perlahan. Keseimbangan nya yang belum stabil membuat y/n nyaris terjatuh jika Felix tidak menahan nya.
"Lebih baik anda beristirahat terlebih dulu yang mulia." Felix tersenyum.
"Temani aku minum teh di pinggir danau Felix." Y/n menjawab. Ia suntuk berada di kamar nya saja sejak kemarin.
Gadis itu merindukan danau. Felix mengangguk sebelum akhirnya memanggil Julian meminta disiapkan peralatan minum teh.
"Tidak perlu pakai meja Julian, buat seperti piknik di Engrasia saja." Y/n juga memberikan permintaan pada pelayan nya. Julian mengangguk mengiyakan.
.
.
."Anda mau kembali saja yang mulia?" Felix menawarkan. Ia takut y/n merasa tidak nyaman karena Diana dan Claude juga sedang menghabiskan waktu bersama di sisi lain danau.
"Tidak perlu biarkan saja mereka. Aku hanya ingin bersantai di danau." Y/n tersenyum menatap Felix yang perlahan memerah. Laki laki itu belum terbiasa melihat senyum y/n padahal sudah beberapa kali ia lihat dengan mata kepalanya sendiri.
"Kalau begitu izinkan saya menemani anda." Ucap Felix. Y/n mengangguk mengiyakan.
Suasana kembali hening untuk beberapa waktu. Felix dan y/n sama sama menikmati suasana danau. Sebelum akhirnya Felix membuka pembicaraan pembicaraan kecil. Dan berakhir dengan kedua orang itu tertawa bersama
- Disisi lain danau -
"Ada apa yang mulia?" Diana bertanya. Melihat laki laki di depannya sedari tadi terdiam menatap ke satu arah. Claude tidak menjawab. Diana pada akhirnya menoleh menatap kearah Felix dan y/n yang sedang berbincang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gladiolus || Claude x Reader [Suddenly, I Became a Princess]
Fanfiction[Claude de Alger Obelia x Reader] Seorang wanita yang terlahir untuk menjadi seorang pejuang. Namun tanpa disangka sangka takdir nya tiba tiba berubah karena raja dari negara yang memberikan ancaman perang bagi bangsanya memilihnya untuk menjadi per...