Chapter 35

2.9K 365 4
                                    

"Senang mendengar itu darimu, Claude." Y/n menjawab.

Ia berniat memeluk laki laki didepannya jika saja tubuh nya tidak mendadak kehilangan keseimbangan.

Claude menangkap pinggang ramping y/n. Lalu tersentak menyadari seberapa panas suhu tubuh wanita dipelukan nya itu.

Y/n yang juga tau kalau Claude sudah menyadari panas tubuhnya tersenyum lembut. Tatapan nya kini berubah sayu.

"Ayo kita selesaikan hari ini. Aku masih sanggup jika hanya berdansa bersama mu." Suara lembut y/n terdengar.

Suara dengan intonasi yang baru pertama kali laki laki bersurai pirang itu dengar. Claude menggeleng. Ia lebih mengkhawatirkan kondisi y/n daripada kelangsungan pesta dansa di hall utama istana nya saat ini.

"Aku ingin membahagiakan suamiku ketika hari bahagia nya." Y/n berucap jujur.

Ia sempat terkejut beberapa waktu lalu ketika mengetahui kalau Claude naik tahta, tidak ada upacara formal seperti yang dulu dilakukan oleh Caius.

"Kau bisa melakukan nya ketika aku ulang tahun nanti." Claude sudah membulatkan keputusan nya.

Laki laki dengan iris permata itu kini menggendong y/n dan berjalan menuju ke kamar si puan.

Situasi saat ini mengingatkan y/n pada kejadian beberapa waktu lalu ketika Claude cemburu pada Felix.

.
.
.

Y/n terlelap dalam pelukan Claude. Dan laki laki itu tidak tega jika akhirnya y/n terbangun karena ia memindahkan nya ke tempat tidur.

Maka dari itu. Claude kini terlihat memutar jalan membawa y/n ke kamar nya. Setidaknya perjalanan dari istana Emerald menuju istana Raja membutuhkan waktu. Y/n bisa beristirahat sejenak.

"Ini yang tadi katanya mau berdansa dulu. Bisa bisa dia pingsan sebelum dansa nya selesai." Claude terkekeh menatap lembut wajah istrinya yang masih dalam dekapan nya.

Felix yang menyadari rajanya kembali dengan sang Ratu dalam gendongan terkejut.

Tapi sebelum Felix berhasil menyuarakan pertanyaan nya. Claude sudah memberikan kode agar tidak berisik.

***

Y/n baru terbangun siang keesokan harinya. Dan tentu saja wanita itu terkejut ketika menyadari ia terbangun di kamar sang suami.

"Makan dulu. Aku panggilkan Julian." Claude yang tiba tiba berucap justru membuat si puan semakin terkejut.

"Mulai malam ini kita tidur bersama saja." Claude kembali bersuara.

Menatap y/n dengan ekspresi serius. Seakan tidak akan menerima bantahan apapun dari wanita di depannya.

Y/n yang kini sudah selesai makan mengangguk. Ia merasa organ pencernaan nya menolak makanan yang baru saja di makan nya.

Dan benar saja.

Tidak perlu waktu lama sampai akhirnya yang ditakutkan y/n pun terjadi. Ia muntah tepat di atas tempat tidur suaminya.

"Itu bukan masalah besar." Ucap Claude mengetahui kekhawatiran wanitanya sembari memijat lembut tengkuk y/n. Tidak merasa jijik sama sekali melihat muntahan sang istri.

Gladiolus || Claude x Reader [Suddenly, I Became a Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang