32.BUCIN AKUT

9 1 0
                                    

Baru beberapa hari resmi menjadi kekasih Tania Jovanka, Arganata Fhad Dreakle yang notabenenya adalah seorang Casanova berkasta tinggi dan populer benar-benar merusak reputasinya sendiri dengan menjadi 'BUDAK CINTA' dari Tania. Meskipun Tania sendiri tidak memperlakukan Arga seperti budak, namun Arga sendiri yang selalu menemani Tania sepanjang hari, bukan hanya itu saja, Arga bahkan rela membuatkan teh dan pan cake untuk Tania saat di butik. Tidak ada rasa bosan sedikitpun baginya bila dekat dengan Tania.

Seperti pagi ini, Tania sedang mengadakan technical meeting dengan para karyawan dan beberapa model yang akan mengenakan rancangan busana dari butiknya yang akan dikenakan pada acara Parade Mode yang diselenggarakan pekan nanti. Arga yang seharusnya berada di kantor malah sibuk memandangi Tania dari belakang, hal itu membuat semua orang merasa jika Arga over kecintaan pada seorang Tania Jovanka.

"Ternyata benar gosip yang beredar itu yang mengatakan jika Pak Arga bucin banget sama Ibu Tania," celetuk salah seorang model yang sedari tadi melihat kearah Arga.

Sebenarnya Tania sudah meminta Arga untuk pergi ke kantor dan melakukan kegiatan apapun selain mengikutinya. Tania merasa Arga ini sudah seperti anaknya lagi, bukan kekasihnya melihat sikap dan perilaku Arga yang benar-benar membuat Tania kelabakan.

Setelah selesai melakukan meeting, Tania bergegas pergi meninggalkan semua orang yang masih sibuk mencoba beberapa gaun rancangannya. Ningsih dan Fara hanya tersenyum melihat Arga mengekor di belakang Tania.

"Apa benar, Ningsih. Pak Arga itu kena karma? Pasalnya banyak sekali wanita yang sakit hati karenanya. Sekarang coba lihat, menjadi kekasih Tania langsung bucin," tanya salah seorang Model pada Ningsih, karyawan Tania.

"Aku tidak tahu kalau itu, Tapi yang jelas memang Pak Arga sebegitu cintanya sama Mbak Tania. Syukurlah jika Pak Arga berubah, aku juga nggak mau Mbak Tania jadi korban seperti para wanita yang kamu katakan," jawab Ningsih menjelaskan.

"Beruntunglah Tania. Dia mendapatkan pria yang jadi idaman semua wanita. Salah satunya aku," ucap Model itu lagi dengan sedih.

"Sudahlah, Monalisa. Jangan seperti itu. Bukannya kamu sudah menjadi wanita kesayangan Mr.X?" tanya Ningsih yang mengetahui kehidupan Monalisa, seorang model yang terkenal karena sensasi menjadi perebut pasangan orang.

"Ah, Ningsih. Kau tidak tahu saja, aku dengan Mr.X itu hanya menumpang hidup. Lagipula pria itu sudah seperti Papa ku sendiri, aku hanya menumpang hidup padanya sementara sampai aku bisa mendapatkan pria seperti Arga."

Ningsih hanya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Monalisa. Ya, kedekatan mereka berdua terjalin karena Tania sering menggunakan jasa Monalisa sebagai peraga model busana miliknya. Monalisa juga merupakan teman dari Viera dan Marco. Tania tidak pernah mempermasalahkan kehidupan Monalisa yang sudah menjadi konsumsi publik. Bagi Tania, yang terpenting Monalisa memiliki dedikasi tinggi saat bekerja. Semua orang punya versinya sendiri. Tak semestinya menghakimi kehidupan orang lain.

Sementara disisi yang berbeda, Fara tengah membantu customer lain untuk yang tengah melihat koleksi busana Tania. Butik benar-benar ramai sejak pagi setelah diumumkannya Parade Mode oleh penyelenggara.  Semua berburu baju dan segala macam perlengkapan yang dapat menunjang penampilan mereka saat menghadiri Parade Mode nanti. Beberapa rancangan Tania sudah habis terjual, ada juga yang meminta untuk dibuatkan ulang meski harus membayar dengan harga tinggi. Rancangan Tania memiliki ciri khas tersendiri yang membuat semua orang melihat karyanya akan langsung bisa mengatakan itu adalah rancangan seorang Tania Jovanka.

***

"Arga ... please, jangan mengekor di belakang. Lebih baik sekarang pergilah ke kantor, aku tidak mau Rebecca marah karena perusahaannya kolebs akibat kamu hanya berdiam diri disini!" seru Tania pada Arga.

"Sabarlah, Sayang .... aku disini kan juga bantuin kamu. Lagipula di kantor baik-baik saja, aku sudah menyelesaikan tugasku sebagai mana mestinya. Sekarang aku hanya ingin bersamamu, disini, berdua." Bisik Arga dari belakang telinga Tania.

Arga mulai mendekati Tania, tangannya mulai meraih tubuhnya dan seketika tubuh Tania mampu berada di dekapan Arga. Tania tersenyum pasrah. Sekuat apapun dia mencoba marah kepada Arga, namun selalu saja ia kalah. Arga selalu mampu membuat ia marah sejenak, lalu kembali membuatnya tertawa lagi. Tania merasa bukan Arga yang menjadi budak cintanya, namun dialah yang menjadi budak cinta Arga.

"Sekali lagi kami marah, aku akan mencium mu," ancam Arga menggoda.

Masih dalam rangkulan Arga, Tania berkata, "Lakukan saja jika kau ingin aku pergi darimu," balas Tania pada Arga yang membuat Arga semakin mengeratkan pelukannya. "Tak akan aku biarkan kamu pergi. Kemana pun kamu pergi, aku akan menemukanmu dan membawamu kembali dalam pelukanku," ucap Arga lagi.

Tania tersenyum mendengar ucapan Arga. Kini tubuhnya berbalik ke arah Arga, memandangnya beberapa saat lalu menghela napas protes. Arga tak mau hilang kesempatan untuk dapat mencium bibir kekasihnya itu yang nampak bagaikan buah Rasberi. Tangan Arga meraih lengkuk pinggang Tania agar semakin lebih dekat dengannya. Tania tak dapat melawan ketika bibir Arga menyentuh bibirnya, ciuman hangat itu membuat Tania menikmatinya. Keduanya kini berada dalam buaian cinta.

Ternyata benar apa yang dikatakan para wanita di luar sana yang mengatakan vibe Arga begitu luar biasa. Tak jarang semua wanita rela memberikan tubuhnya untuk Arga demi merasakan kenikmatan berada di dalam tubuh Arga walaupun hanya sekedar berciuman. Arga memang selama ini diketahui gemar sekali bergonta-ganti wanita, namun tak ada satupun wanita yang dapat membuat Arga begitu menginginkan tubuhnya. Hanya pada Tania lah Arga selalu ingin menguasai hati dan juga tubuh Tania untuk selamanya.

"Arghh... sudah, ya? Aku nggak enak jika ada yang melihat kita begini," ucap Tania yang baru bisa lepas dari bibir Arga karena sejak beberapa menit lalu bibirnya dikuasai.

"Aku ingin lebih, bisakah kita menikah sekarang?" ucap Arga yang membuat Tania membulatkan matanya.

"Gila! Jangan ngaco kalau ngomong, kita baru saja menjalani hubungan. Apakah kamu mengatakan itu karena hal lain?" tanya Tania yang berpikir jika Arga menginginkan dirinya karena sebuah nafsu semata.

Arga tersenyum, dia tahu arah perkataan Tania. Dia mendekati Tania lagi dan berkata, "Kau pasti berpikir aku mengatakan tadi karena nafsu, bukan? Jika itu yang ada di dalam pikiranmu, kamu salah. Aku sangat mencintaimu dan semua yang ada pada dirimu. Karena itulah aku ingin memilikimu seutuhnya," terang Arga meyakinkan Tania.

Mendengar perkataan Arga, jantung Tania berdegup kencang. Matanya melihat ke dalam mata Arga, ia melihat ketulusan dari ucapan Arga padanya. Ternyata apa yang dia pikirkan tentang Arga tadi salah, Arga bukanlah pria yang menggilai tubuh seorang wanita saja.
"Sebesar itu kah kamu mencintaiku, Arga?"

No Tears Left To Cry (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang