"Pagi-pagi udah senyum-senyum sendiri. Ada apa, nih? Sepertinya suasana hati sejak ada Biru semakin adem aja." Goda Renata yang baru memasuki kelas.
Hari ini Renata dan Barbie tidak berangkat ke kampus bersama lantaran dirinya harus mengantar sang kakak pergi ke bandara.
"Mulai deh ... Baru juga datang sudah iseng sekali," cetus Barbie yang mulai menggeser tempat duduknya untuk Renata. "Eh, kak Hani gimana? Jadi ke Bali berapa lama?" tanya Barbie yang sudah tidak sabar mendengarkan cerita Renata tentang keberangkatan sang kakak ke Bali untuk bertemu dengan calon suami barunya.
Renata kemudian menceritakan jika sang kakak berencana akan tinggal di Bali selama dua Minggu, sementara dirinya akan menyusul Minggu depan mendekati acara. Renata juga mengatakan bahwasanya kedua orang tuanya beserta kak Hani turut mengundang Barbie dalam acara lamaran nanti. Mendengar hal itu Barbie merasa sangat senang. Dia bahkan sudah tidak sabar untuk segera terbang ke Bali.
"Aku doakan semoga kak Hani kali ini mendapatkan pria baik dan super sayang sama Kanaka juga," ucap Barbie yang diikuti amin dari Renata.
Kak Hani yang merupakan kakak Renata telah menyandang status sebagai seorang single parents dengan satu orang anak laki-laki bernama Kanaka yang usianya masih satu setengah tahun. Kak Hani yang merupakan mantan pramugari harus menjadi singel parents di usianya yang tergolong masih muda karena mantan suaminya telah berselingkuh dan tidak bertanggungjawab atas Kanaka, buah hati dari pernikahan mereka.
Mau tidak mau, kak Hani harus bekerja keras sendirian untuk menghidupi dirinya dan Kanaka. Meski kedua orangtuanya berkecukupan dan ingin membantu, tapi kak Hani selalu menolak dengan dalih Kanaka adalah tanggung jawabnya sebagai seorang ibu.
Karena itu, Renata selalu berusaha ada untuk sang kakak dan keponakannya yang begitu menggemaskan."Aku enggak bisa bayangkan bagaimana kalau aku ada di posisi kak Hani. Sampai sekarang pun, rasanya aku masih ingin membalas si Robi itu!" ungkap Renata kesal dengan mantan suami kakaknya.
Cepat-cepat Barbie mengelus pundak Renata. Dia berusaha menenangkan emosi sahabatnya yang selalu bergejolak ketika membahas tentang mantan suami kak Hani. Tentu saja jika Barbie ada di posisi Renata, ia akan merasakan hal yang sama. Merasa marah, jengkel dan ingin membalas dendam atas apa yang diperbuat oleh pria tidak bertanggung jawab itu.
"Sudah ... sudah, jangan lagi membahas pria itu. Yang terpenting sekarang adalah masa depan kak Hani dan Kanaka. Bukannya kamu sendiri bilang kalau calon kakak ipar kamu ini orang yang luar biasa hebat karena dia mau menerima kak Hani dan Kanaka juga tulus sayang sama mereka berdua. Lebih baik kita doakan semoga rumah tangga mereka nanti akan selalu penuh cinta dan kasih," ujar Barbie lagi memberikan pencerahan untuk Renata agar melupakan dendamnya kepada Robi.
"Thank you, Bie. Kamu benar, seharusnya aku enggak perlu emosi seperti ini untuk pria macam itu. Yang terpenting adalah kebahagiaan kak Hani dan Kanaka sekarang dan nanti. Ah ... Aku terharu! Bisa-bisanya hari ini kamu menjelma sebagai Merry Riana!" cetus Renata heran karena baru menyadari kata-kata Barbie barusan terdengar begitu bijaksana. Padahal biasanya dirinyalah yang selalu memberikan kata-kata bijak. Tapi hari ini kebalikannya.
Beberapa saat kemudian keduanya saling berpelukan lalu sama-sama tersenyum.
***
Sementara di parkiran kampus mobil Catherine sudah terparkir tepat di tempat khusus miliknya. Satu tempat parkir yang sengaja diminta agar mobilnya bisa parkir dengan leluasa tanpa harus berebut tempat dengan mahasiswa lainnya. Tentu saja semua itu tidak lepas dari posisi keluarganya di kampus sebagai pemilik saham terbesar.
Hari ini Catherine sudah kembali ke kampus setelah dua Minggu menghabiskan masa hukumannya di asrama. Namun semua orang tahu jika dirinya baru saja pulang dari luar negeri. Rahasia kepergiannya benar-benar tersimpan rapat. Baik Amora, Diska dan Zefan sama-sama sepakat untuk merahasiakan kebenarannya.
Berita tentang kembalinya Catherine in the Geng sudah tersebar di seluruh kampus sejak semalam setelah Amora membagikan info di sosial media jika dirinya dan Catherine akan kembali ke kampus setelah pulang liburan.
Banyak yang menyayangkan kenapa liburan mereka hanya dua Minggu. Ada pula yang tidak sabar menunggu kepulangan mereka karena tidak sabar mendengarkan cerita dan oleh-oleh dari Catherine. Sudah bukan hal aneh jika Catherine selalu membagikan barang-barang endorse yang diberikan kepadanya untuk dibagikan kepada semua mahasiswa yang menyatakan dirinya sebagai penggemar setianya.
Barbie dan Renata sendiri berada di kubu orang-orang yang menyenangkan kembalinya Catherine in the Geng di kampus. Tapi Barbie juga senang dan lega karena bisa kembali melihat Zefan sang pujaan hati setelah menghilang dua Minggu.
Keberadaan Biru di kampus sebagai mahasiswa populer menjadi daya tarik tersendiri untuk Catherine. Pasalnya ia sudah mendengar berita tentang Biru meski di dalam asrama. Karena itu Catherine enggan bersantai di rumah setelah pulang dari asrama dan segera kembali ke kampus untuk bertemu dengan pemuda itu untuk menghilangkan rasa penasarannya.
Bukan hanya Catherine, Amora, Diska, bahkan Zefan sendiri penasaran dengan anak baru di fakultas Komunikasi yang tengah menjadi perbincangan hangat dikalangan mahasiswa.
Zefan sendiri ingin memastikan seperti apa cowok yang bisa membuat dirinya sempat merasa cemas dengan posisinya selama ini sebagai mahasiswa terpopuler di kampus."Honey, kita nanti ketemu lagi di kantin, ya?" ucap Catherine pada Zefan setelah mereka sampai di kelas.
Zefan pun mengangguk dan kemudian mendaratkan ciuman di pipi kanan kiri Catherine sebagai bentuk salam perpisahan. Kini pasangan King and Quinn itu berpisah.
Catherine, Amora dan Diska masuk ke dalam kelas dan disambut meriah oleh sebagian teman-temannya. Mereka langsung mengerubungi Catherine untuk menanyakan bagaimana liburannya dan segala macam pertanyaan tidak penting menurut Renata dan Barbie.Disela-sela keributan akibat kedatangan sang ratu, Barbie dan Renata justru memilih untuk meninggalkan ruangan. Melihat kepergian kedua musuh bebuyutannya, Catherine langsung melayangkan kalimat nyinyir untuk mereka, "Lihatlah, dua orang rakyat jelata yang sadar diri telah pergi!"
Mendengar kata-kata Catherine, Renata menghentikan langkahnya, namun Barbie dengan cepat meraih dengan kuat tangan Renata agar tidak meladeni ucapan Catherine barusan. Untungnya Renata kali ini malas untuk adu mulut dengannya, sehingga ia kembali melanjutkan langkahnya keluar ruangan.
Kini, Catherine lah yang merasa kesal karena usahanya membuat Renata dan Barbie kesal tidak berhasil. Menyadari rasa kecewa di wajah Catherine, Barbie mengukir senyuman dibalik langkahnya. Mereka berdua memutuskan untuk ke kantin sebentar melepas dahaga sebelum kelas berlangsung. Rupanya Biru pun sudah lebih dulu disana. Barbie cukup terkejut, begitu juga dengan Biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Tears Left To Cry (SELESAI)
RomanceBarbie Graciella Wibowo selalu hidup dalam zona nyamannya. Dia juga selalu insecrue dan khawatir akan hidupnya yang dianggap sebagai sebuah kesalahan. Beberapa kali ia berusaha untuk hidup atas kehendaknya, namun apa yang menurut kita baik belum ten...