03. BOS MAFIA

62.1K 2.3K 12
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

"Gantilah pakaianmu, baunya benar-benar sangat busuk," titah Bara kepada Zelina.

Kini mereka sudah kembali ke kamar setelah menyelesaikan makan malamnya.

"Aku tidak ingin memakai pakaian istrimu," tolak Zelina.

"Apa maksudmu?" tanya Bara bingung.

"Semua pakaian mahal itu pasti milik istrimu, bukan? saat ini istrimu sedang pergi ke luar negeri dan kau mencuri kesempatan untuk tidur denganku. Cih, dasar pria brengsek!" cecar Zelina sambil bersedakap dada.

"Apa yang kau ucapkan? Aku belum memiliki seorang istri!" bantah Bara.

"Apa aku percaya? tentu saja tidak!" balas Zelina.

"Jika aku sudah memiliki seorang istri, aku tidak mungkin mau mengajakmu tidur bersama."

"Pria brengsek sepertimu selalu saja berbohong."

"Aku tidak berbohong!"

"Benarkah? Lalu milik siapa pakaian itu? apa kau suka memakai gaun?"

Mata Bara melotot, bagaimana bisa gadis itu berpikir seperti itu?

"Jaga ucapanmu, aku tidak pernah sudi memakai gaun seperti itu," ucap Bara kesal.

"Lalu untuk apa kau membeli gaun sebanyak itu?"

"Untuk istriku—"

"Cih," decih Zelina.

"Untuk istriku suatu saat nanti jika aku sudah menikah dengannya," lanjut Bara cepat, agar Zelina tidak semakin salah paham.

"Dengannya? apakah kau sudah memiliki seorang kekasih?" Bara hanya diam.

"Kau diam? jadi benar kau memiliki seorang kekasih? jadi pakaian itu milik kekasihmu?"

Bara mengepalkan tangannya kuat-kuat, pria itu mencoba menahan amarahnya. Kenapa gadis itu cerewet sekali? bahkan Bara sampai lupa siapa dirinya dan siapa gadis yang ada di hadapannya. Bara seperti sedang di marahi oleh istrinya saja, karena ketangkap basah bermain gila dengan wanita lain di belakangnya. Dan kenapa pria itu hanya diam saja? kenapa dia tidak melawan gadis itu seperti wanita-wanita lain yang sering dia bentak? Astaga, ada apa ini Bara?

Bara menghela napas panjang, lalu menatap Zelina yang tengah memalingkan wajahnya.

"Aku tidak memiliki kekasih atau pun istri, aku membeli pakaian itu karena aku ingin memberikan kepada kekasih atau istriku suatu hari nanti. Aku tidak peduli kau mau percaya kepadaku atau tidak, yang terpenting sekarang, gantilah pakaianmu sekarang juga." Setelah itu, Bara pun keluar dari kamar meninggalkan Zelina yang hanya diam mematung.

"Dasar pria brengsek!" umpatnya pelan.

Bara melangkah pergi ke tempat ruang kerjanya. Di sana dia melihat Christian yang tengah meminum berbagai alkohol. Bara menghempaskan tubuhnya ke sofa, samping Christian.

"Ada apa? kenapa wajahmu begitu lesu?" tanya Chris sambil meneguk minumannya kembali.

Pria itu menoleh. "Chris, apakah kau masih sadar?"

"Tentu saja, aku belum banyak meminumnya," ucap Chris. "Ada apa?"

"Tolong carikan data lengkap gadis itu, batas waktumu hanya sampai besok pagi," ucap Bara.

Christian mengangguk. "Aku akan segera mengurusnya."

"Kau ingin minum?" tawar Chris.

"Kau saja, aku sedang tidak ingin minum," tolak Bara sambil mengambil satu batang rokok, yang setelah itu ia bakar dengan korek api.

BOS MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang