17. BOS MAFIA

35.8K 1.4K 42
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

"Kau?" Zelina tampak diam berfikir, mencoba mengingat siapa pria di hadapannya itu. Pria itu seperti tak asing baginya.

"Apa kau ingat denganku? Aku yang pernah datang ke tempat kerjamu dulu. Datang satu jam yang lalu sebelum kau di pecat dari pekerjaanmu."

"Ah, iya, aku ingat," ucap Zelina yang setelah mengingat pria di hadapannya itu. Dia adalah salah satu pelanggan yang menyuruhnya untuk membuatkan kue di dapur hari itu.

"Tapi tunggu, dari mana kau tahu jika aku di pecat? bukan kah kau sudah pulang? atau kau masih berada di sana?" tanyanya penasaran.

Pria itu tak menjawab, melainkan tersenyum miring yang setelahnya kembali menghadap ke depan dan membenarkan posisi duduknya.

Zelina memberikan seblaknya kepada pria di sampingnya, lalu tubuhnya ia condongkan ke depan untuk menatap pria yang dua bulan lalu ia temui itu.

"Kenapa kau menculikku? apa kau sedang ingin di buatkan kue lagi? kenapa kau tidak mencoba menghubungi nomor telponku saja?" tanya Zelina.

Pria itu menautkan kedua alisnya. Bagaimana bisa Zelina berfikir positif seperti itu? apa tidak sadarkah dia jika dia menculiknya bukan karena ingin menyuruhnya membuat kue, melainkan untuk menyandera wanita itu.

"Aku akan menyanderamu," ucap pria itu.

Zelina menatap bingung pria di hadapannya, sebelum akhirnya ia menatap datar pria itu.

"Tidak bisakah kau bersikap lembut seperti Bara saat ingin menyanderaku?" tanya Zelina.

"Kenapa kau jadi membandingkan aku dengan bajingan itu? aku ini ingin menyanderamu dengan cara menculikmu," ucapnya geram.

"Aku tidak pernah melakukan kesalahan kepadamu, kenapa kau harus menculik dan menyanderaku?" tanya Zelina.

"Apa kau bisa diam?" tanya balik pria itu. Ia benar-benar malas jika harus berdebat dengan wanita itu.

"Tidak! aku tidak akan bisa diam jika kau tidak memberikan satu alasan kepadaku kenapa kau tega menyanderaku."

"Turunkan aku di sini, aku tidak sudi ikut denganmu," sentak Zelina.

"Diamlah! aku tidak akan pernah melepaskanmu begitu saja," balas pria itu.

"Kau!" tunjuk pria itu kepada kedua bawahannya yang berada di samping tubuh Zelina. "Tutup mulut wanita ini agar dia tidak banyak berbicara."

"Baik, Tuan."

"STOP! jangan coba-coba kalian menyentuhku atau aku akan memukul perut buncit kalian," ancam Zelina kepada dua pria yang ingin membekap mulutnya.

"Aku tidak akan berbicara lagi." Lalu wanita itu mengambil seblaknya dan menyenderkan tubuhnya pada kursi mobil, yang setelahnya kembali memakan seblak itu dengan raut kesalnya.

Setidaknya Zelina masih bisa menghabiskan makanannya itu dari pada membiarkan kedua pria itu yang menghabiskannya.

° ° ° ° °

BOS MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang