08. BOS MAFIA

53.5K 1.9K 17
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡

° ° ° ° ° °

BUGH!

"A–ampun Tuan, ampuni aku."

Pria muda yang tengah terbaring lemah di lantai dengan luka lebam di seluruh wajahnya itu membuat ia terus merintih sambil memohon.

BUGH!

"AKH!"

Satu pukulan keras berhasil mendarat di hidung pria itu, dan lagi-lagi membuat dia menjerit begitu keras karena merasakan sakit yang luar biasa. Bahkan darah segar mengalir keluar dari hidung mancungnya.

"Pelankan suaramu, atau aku akan memotong pita suaramu."

Roy yang merasa kesakitan, kini harus menahan suaranya agar Bara tidak memotong pita suaranya.

Pria dengan setelah jaket tebal mahal itu kini bangkit dari duduknya, kaki besarnya mulai melangkah mendekati Roy yang sudah melemah.

Bara mengambil salah satu pistol yang ada di saku jaketnya, lalu pria itu berjongkok di hadapan Roy dengan tatapan datarnya.

"A–ampun Tuan, tolong jangan bunuh aku," ucap Roy dengan bibir yang bergetar.

"Roy. Bagaimana bisa kau mengkhianatiku? apakah selama ini aku kurang baik kepadamu?"

"Ampun Tuan, ampuni aku."

"Bukan kah kau tahu Roy, jika aku benci dengan seorang pengkhianat?" Roy mengangguk lemah. "Lalu kenapa kau tega mengkhianatiku?!"

"Apakah pria itu membayarmu dengan jumlah uang yang cukup banyak? sehingga kau berani menjadi mata-mata di markasku?"

Tak ada jawaban dari mulut Roy, pria itu hanya diam bungkam sambil menahan rasa sakitnya.

"APA KAU TIDAK PUNYA MULUT?!"

"I–iya Tuan, dia membayarku dengan jumlah uang yang cukup banyak."

"Ampuni aku Tuan, aku terpaksa menjadi seorang mata-mata karena aku membutuhkan banyak uang," kata Roy.

"Untuk berjudi?" Lagi-lagi Roy hanya diam. "Kau ini benar-benar pria bajingan Roy."

Bara bangkit, lalu ia menodongkan pistolnya ke arah Roy yang tengah ketakutan, tak lupa mulutnya yang terus berucap kata ampun kepada pria itu.

"Aku bukanlah pria yang suka berlama-lama Roy."

Dor! Dor!

"AKHH!"

Dua tembakan berhasil lolos menembus ke jantung dan juga kepala Roy. Pria itu tampak biasa saja menatap jasad Roy yang sudah bersimpuh banyak darah.

Bara memberikan pistol itu kepada Christian yang berada di sampingnya, lalu Christian pun dengan segera menyimpannya di saku jasnya.

"Bereskan semuanya, buang mayat ini ke laut dan jangan tinggalkan jejak satu pun di tempat ini," ucap Bara kepada para bawahannya.

"Siap Bos," ucapnya serentak.

° ° ° ° °

"Hana, aku sudah kenyang," ucap Zelina saat Hana ingin kembali menyuapkan sesuap sendok nasi kepadanya.

BOS MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang