14. BOS MAFIA

43.2K 1.5K 35
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

Malam hari telah tiba, kini Bara dan Zelina tengah duduk di meja makan yang berhadapan langsung dengan Belva dan Christian.

Zelina tampak takut menatap wanita itu, namun berbeda dengan Bara yang menatap Belva dengan tatapan datarnya.

"Berani sekali kalian mendesah nikmat di saat aku baru saja datang ke sini," ucap Belva yang kini menatap Bara dan Zelina secara bergantian.

Zelina terkejut, wanita itu menatap Belva dengan rasa malu. Apakah suaranya itu cukup keras? sehingga wanita itu bisa dapat mendengarnya?

Sedangkan Bara, pria itu tampak biasa saja, tidak terkejut atau pun merasa malu. Bahkan sebaliknya, pria itu terlihat kesal dan malas menatap wanita di hadapannya.

"Kalian—"

"Apa kau bisa diam? suaramu sangat berisik!" tandas Bara.

"Berani sekali kau berkata seperti itu kepadaku, aku ini kakak sepupumu," ucap Belva.

"Aku tidak peduli," balas Bara yang membuat Belva mendenggus kasar.

"Hey, kau." Zelina menoleh, menatap Belva yang baru saja memanggilnya. "Ah, aku?"

"Apa kau ingin keluar dari mansion ini?"

"APA MAKSUDMU BELVA?" Bara marah, tentu saja. Bagaimana bisa Belva menawarkan pertanyaan itu kepada Zelina.

"Why? apa kau ingin terus-terusan mengurung wanita cantik itu di sini? dan terus mencoba tubuhnya hingga kau bosan?"

"Jaga ucapanmu!"

"Aku sudah mengenalmu sangat lama, bagaimana bisa aku tidak tahu sifat brengsekmu itu, Bara?" kata Belva. "Setiap tahun umurmu semakin bertambah, dan kau masih saja dengan sifat yang ini-ini saja? apa kau tidak ingin memiliki seorang istri dan anak?"

"Kau selalu saja menyuruhku mencari soerang wanita untuk ku jadikan seorang istri, lalu bagaimana denganmu? apa kau sendiri sudah memiliki seorang calon suami?"

Belva diam, sejujurnya wanita itu juga belum mendapatkan pendamping hidup yang tepat. Ini yang membuat Bara kesal kepadanya. Belva selalu menyuruh Bara untuk segera menikah, tapi dia sendiri belum menemukan pendamping hidupnya.

"Aku? hahaha, tentu saja aku sudah ada calon pendamping!"

"Siapa dia?" tanya Bara penasaran.

Lagi-lagi Belva diam, wanita itu terlihat kikuk, sebelum akhirnya melirik Christian sekilas. "Chris! iya, Chris, dia adalah calon pendamping hidupku," jawabnya sambil tertawa penuh paksaan.

Sedangkan Christian yang berada di samping Belva merasa terkejut, pria itu menatap Belva penuh tanda tanya. "Kenapa—akhh!" Pria itu meringis pelan ketika pahanya di cubit oleh Belva, ini sungguh sakit, tapi ini lebih gila. Bagaimana bisa Belva mengatakan hal itu kepada Bara? sedangkan mereka sendiri tidak pernah menjalin hubungan sama sekali.

"Menurutlah kepadaku Chris, atau aku akan memotong juniormu," bisik Belva kepada Christian.

"Apakah itu benar Chris?" tanya Bara tidak percaya. Rasanya sangat mustahil jika wanita itu menyukai Christian.

BOS MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang