10. BOS MAFIA

48.3K 1.7K 57
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

"Apa kau masih marah?"

"MENURUTMU? APA SEKARANG AKU TERLIHAT BEGITU SENANG?"

Bara yang mendengar seruan Zelina secara reflek menutup satu telinganya. Pria itu menghentikan mobilnya di tepi jalan, lalu menatap Zelina yang sedang marah.

"Maafkan aku—"

"Terlambat, brengsek!"

"Dengarkan aku dulu, jangan langsung memotongnya."

Wanita itu diam, sambil menahan amarahnya, ia mencoba untuk mendengarkan penjelasan dari Bara.

"Maafkan aku. Aku melakukan ini demi kebaikanmu," ucap Bara lembut.

"Demi kebaikanku katamu?"

"Sayang."

"Apa kau tahu Boma? tempat kerjaku itu adalah kebahagiaanku, dan sekarang dengan seenaknya kau membayar Bos ku untuk memecatku? Apa kau tidak punya hati?!"

"Sayang."

"Aku bahagia bekerja di sana Boma! hanya di sana aku bisa tertawa bebas bersama Nadira," ucap Zelina dengan air mata yang perlahan keluar membasahi pipi mulusnya.

Bara yang tak sanggup melihat wanita itu menangis langsung memeluk tubuhnya. Kenapa? kenapa Bara tidak tega melihat wanita itu menangis? ada apa sebenarnya dengan hatinya?

"Maafkan aku."

"Kenapa kau tega menghancurkan kebahagiaanku Boma?"

"Maafkan aku. Ku mohon jangan menangis, aku melakukan ini demi kebaikanmu, percayalah padaku."

"Kebaikanku? memangnya ada apa? apa ada seseorang yang ingin menyakitiku?" tanya Zelina menatap Bara.

Bara diam, lalu menggeleng pelan. "Tidak ada."

"Lalu demi kebaikan apa menurutmu?"

"Aku tidak bisa memberi tahu alasannya kepadamu, yang pasti, ini demi kebaikanmu, percayalah kepadaku, ku mohon untuk sekali ini saja menurutlah kepadaku."

Zelina tampak diam berfikir, lalu menatap manik mata milik Bara. Zelina mencoba untuk mencari kebohongan di mata Bara, tapi tidak ada, pria itu sepertinya benar-benar ingin melindunginya. Namun ada satu hal yang mengganjal di fikirannya, sebenarnya ada apa? apakah ada seseorang yang ingin jahat kepadanya? kenapa Bara sampai menyuruh Bosnya untuk memecat dirinya? memangnya siapa yang ingin mencelakai dirinya?

"Tapi aku sangat bosan jika harus di kurung di kamar setiap hari," kata Zelina.

"Aku tidak akan mengurungmu di kamar, hanya saja, kau tidak boleh keluar rumah tanpa dampingan Chris atau bawahanku," ucap Bara.

"Benarkah?" Bara mengangguk. "Iya sayang."

"Ya sudah, kalau begitu aku mau. Tapi.. "

"Tapi apa?"

"Aku ingin makan, Boma, aku sangat lapar sekali setelah menangis," ucap Zelina sambil melihatkan puppy eyesnya.

Bara terkekeh, lalu mengusap lembut pipi wanita itu. Zelina benar-benar sangat menggemaskan.

"Kau ingin pergi makan di mana?" tanya Bara.

"Aku ingin makan di sebuah kedai langgananku," jawab Zelina.

"Baiklah, arahkan jalannya kepadaku."

Bara pun mulai mengenderai mobilnya menuju ke kedai, yang tentunya di arahkan oleh Zelina, karena Bara sendiri tidak tahu tempat kedai itu berada.

BOS MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang