Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡° ° ° ° °
Jam sudah menunjukan pukul 11.30 malam. Mansion sudah tampak sepi dan gelap, semua maid dan pengawal sudah tertidur termasuk Tuannya, namun tidak untuk Zelina.
Wanita itu sedari tadi mendesah frustasi di atas ranjang, karena matanya yang ia coba pejamkan untuk tidur, namun tidak bisa.
Siang tadi, wanita itu sempat meminum kopi hitam milik Bara. Niatnya ingin mencicipi sedikit, ternyata ketagihan hingga habis tak tersisa. Padahal Bara sudah menasehatinya, namun wanita itu seakan menulikan pendengarannya. Dan apa yang terjadi? wanita itu sangat menyesalinya.
Zelina menoleh, menatap Bara yang tengah tertidur pulas di sisinya. Lalu tatapannya menatap ke dinding-dinding kamar Bara. Ini sungguh membosankan. Zelina pun bangkit dari tidurnya, lalu turun dari ranjang. Wanita itu berniat untuk pergi ke rooftop kamar. Melihat bintang di langit, mungkin lebih baik dari pada harus diam di atas ranjang bagaikan mayat hidup.
Zelina mendorong pintu kamar yang menghubungkan dengan rooftop, lalu langkahnya mendekati pagar pembatas. Matanya mendongak ke atas, menatap banyakanya bintang yang tak terlalu banyak, bahkan bulan sudah menghilang tak terlihat lagi. Sibuk melihat ke atas, Zelina sampai tak sadar jika di bawah sana ada seseorang yang sedang duduk di kursi sambil menghisap rokok di tepi kolam renang menggunakan pakaian santainya.
"Chris?" monolognya pelan.
Zelina kembali masuk ke dalam, lalu menutup pintu itu. Ia menatap Bara yang masih tertidur, lalu langkahnya dia lanjutkan untuk menuju ke pintu utama. Zelina berniat untuk menghampiri pria itu, bukan karena apa, hanya saja, Zelina juga butuh teman untuk bercerita sambil menunggu dirinya mengantuk.
"Chris?" panggil Zelina ketika wanita itu baru saja sampai di tepi kolam.
"Ah, nona? kenapa kau belum tidur?" tanyanya sambil mematikan batang rokoknya.
"Tidak tahu, mungkin karena aku tadi meminum kopi milik Boma," jawab Zelina. "Kau sendiri? kenapa belum tidur?" tanyanya balik.
"Sudah menjadi kebiasaanku untuk begadang," jawab Christian.
Zelina hanya mengangguk. Keheningan pun terjadi beberapa detik sebelum akhirnya Christian bertanya kepada wanita itu.
"Siapa yang menculikmu?" tanyanya yang ingin tahu siapa di balik penculikan Zelina hari itu.
Wanita itu diam sebentar menatap Christian, sebelum akhirnya menjawab, "Carlos."
"Dia yang menculikmu?" kaget Christian.
"Apa kau mengenalnya?" Christian mengangguk pelan. "Aku sangat mengenalnya."
"Apakah dia musuh Boma?"
Christian menghela nafas pelan, lalu kepalanya menggeleng pelan. "Dia adalah teman baik Bara di masa kuliah. Hanya saja, dulu terjadi kesalahpahaman yang membuat Carlos begitu membenci Bara."
Dor!
"AKH! KAKAK!"
Satu tembakan yang berhasil lolos mengenai perut seorang gadis cantik berumur 17 tahun itu, membuat ia jatuh tergeletak di atas aspal.
Tempat yang begitu sepi tanpa adanya orang di sekitar membuat gadis itu sedikit kesusahan untuk berteriak, belum lagi merasakan perutnya yang sangat sakit sekali.
"T-to-long," ucapnya parau.
"T-tolong," lagi-lagi ia berusaha untuk meminta tolong. Berharap jika ada seseorang yang lewat dan melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOS MAFIA
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] ⚠️DON'T COPY MY STORY PLEASE⚠️ ✧ Happy Reading Everyone ✧ [ Walaupun BOS MAFIA sudah selesai, tapi aku masih berharap ada notif masuk dari pembaca baru😆 ] • • • Kisah seorang gadis yang...