Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡° ° ° ° °
CEKLEK!
"Sayang?"
"Ah, i–iya? ada apa?"
Zelina, wanita itu sedikit panik melihat kedatangan Bara yang baru saja masuk ke dalam kamar. Setelah menyembunyikan sesuatu di bawah bantalnya, dia lantas menatap Bara sedikit gugup, berharap jika pria itu tidak melihat apa yang sedang dia sembunyikan.
"Sedang apa kau di sini?" tanya Bara yang mulai mendekati wanita itu. "Bukankah kau ingin belajar menembak, hm?"
Sesuai janji Bara malam tadi, sebagai pengganti kemarin, hari ini pria itu akan membawa Zelina untuk pergi ke tempat berlatih menembak.
"Ah, itu, aku baru saja meminum vitamin, agar nanti aku belajar menembak tidak kelelahan," jawab Zelina seraya menampilkan senyuman lebarnya.
Bara mengernyit bingung, namun tak urung, pria itu pun mengangguk percaya.
"Ya sudah, ayo kita pergi sekarang."
Mereka pun melangkah turun bersama, berjalan menuju ke mobil mewah yang sudah di siapkan. Bara dan Zelina segera masuk, lalu melajukan mobilnya yang di belakangnya di ikuti oleh beberapa mobil lainnya, tentu saja itu adalah mobil yang di tumpangi para bawahan Bara.
Tak lama dari itu, mereka telah sampai ke tempat Shooting Club, yaitu tempat lapangan indoor untuk berlatih menembak. Ini adalah lapangan milik orang tua Bara yang telah di resmikan oleh pemerintah. Biasanya orang-orang akan berlatih ke sini termasuk Bara, namun untuk hari ini, tempat itu akan dia tutup agar Bara bisa leluasa melatih Zelina.
Setelah masuk, Bara dan Zelina di sambut baik oleh petugas yang ada di sana. Wanita itu segera mendekat ke alat perlengkapan menembak bersama Bara. Sebelum itu, Zelina memakai pelindung telinga seperti headphone untuk melindungi dari suara tembakan senjata, tak lupa juga memakai kacamata keamanan yang berguna melindungi mata dari gas panas atau partikel timbal saat nantinya mereka di keluarkan dari senjata itu.
"Ikuti arahanku, oke?" Zelina mengangguk paham ketika Bara menyerahkan sebuah pistol semi otomatis.
Bara memposisikan tubuhnya di belakang Zelina, menuntun tangan wanita itu ke arah sasarannya.
"Kendalikan napasmu. Tekan pelatuknya. Dan, sekarang!"
DOR!
Wanita itu sedikit terhuyung ke belakang ketika menekan pelatuknya dan mengenai tepat sasaran. Untung saja ada Bara yang berada di belakangnya.
"Apa aku menembak dengan benar?" tanya Zelina menatap Bara.
Pria tersenyum manis sembari mengangguk pelan, hingga membuat Zelina merasa kegirangan dan memeluk Bara.
"Terima kasih Boma, sudah melatihku untuk cara menembak, walaupun itu baru sekali. Tapi aku akan mencobanya beberapa kali lagi."
"Boleh sayang, berhati-hatilah, itu sangat berbahaya sekali," peringat Bara sambil mengusap lembut surai rambut Zelina.
Wanita itu mengangguk patuh. "Aku akan berhati-hati." Zelina lantas kembali memposisikan tubuhnya dan akan mengulang untuk menembak seperti yang Bara arahkan tadi.
Bara mundur beberapa langkah, membiarkan Zelina untuk bermain sendiri yang tentunya di awasi oleh beberapa bawahannya yang berdiri di belakang Zelina. Pria itu duduk di salah satu kursi yang sudah di sediakan, mengeluarkan kotak persegi dari saku celananya, lalu mengambil satu batang rokoknya untuk ia hisap.
![](https://img.wattpad.com/cover/323586244-288-k427986.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BOS MAFIA
Novela Juvenil[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] ⚠️DON'T COPY MY STORY PLEASE⚠️ ✧ Happy Reading Everyone ✧ [ Walaupun BOS MAFIA sudah selesai, tapi aku masih berharap ada notif masuk dari pembaca baru😆 ] • • • Kisah seorang gadis yang...