44. BOS MAFIA

17.7K 930 90
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

Dengan langkah lebarnya, Bara mulai mendekati Eros yang diikuti oleh beberapa bawahannya, termasuk Christian dan Belva. Walaupun di lubuk hatinya jika dia sangat khawatir dengan kondisi Zelina saat ini, namun Bara mencoba untuk menahannya sebentar. Pria itu akan mengurus Eros terlebih dahulu yang setelahnya akan beralih ke Zelina.

Setelah Bara mendapat pesan dari Carlos jika dia tengah mengikuti jejak Zelina tadi. Bara pun segera menuju ke sini dengan para bawahannya yang sempat Christian telpon tadi. Dan Belva, wanita itu tepat datang ke kantor Bara ketika mereka akan pergi menyusul Carlos.

Bara menatap Zelina yang kini masih terikat, pria itu menoleh ke arah Belva. "Bawa Zelina dan wanita itu keluar dari sini."

Belva mengangguk sekali, wanita itu pun mulai melangkah mendekati Zelina untuk menolongnya yang di bantu oleh Nadira. Walaupun ada beberapa bawahan Eros yang menahannya, namun dengan sigap Belva langsung memukul pria itu untuk memberi peringatan. Dan Eros pun hanya diam membiarkan mereka pergi.

Setelah berhasil membuka ikatan itu, Belva dan Nadira segara membawa Zelina untuk keluar dari sebuah gedung yang sudah terbengkalai itu.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Belva menatap Zelina.

Wanita itu mengangguk pelan, walaupun tubuhnya kini terasa sangat lemas dan kepalanya sedikit pusing. "Aku baik-baik saja."

"Kau." Nadira menoleh ketika Belva menunjuknya. "Jagalah Zelina di sini, aku harus kembali masuk kedalam. Dan jangan coba-coba kalian untuk masuk ke dalam gedung itu lagi sebelum kita yang keluar," peringat Belva.

Nadira mengangguk patuh. "Aku akan menjaga Zelina di sini."

"Kak, bagaimana dengan kalian? Dan, Boma?" Wanita itu merasa khawatir dengan kondisi mereka, termasuk Bara.

"Percayalah, kita akan baik-baik saja di dalam. Aku janji akan membawa Bara keluar dari gedung ini," ucap Belva meyakini.

Setelah itu, Belva pun kembali masuk ke dalam untuk menghadapi Eros. Belva memang bukan seorang Mafia, namun dalam masalah seperti ini, biasanya wanita itu selalu ikut untuk membantu Bara. Belva juga sudah ahli dalam menembak, dia juga sudah mengerti beberapa aturan tentang Mafia dari Bara.

Setelah kepergian Zelina. Bara menatap Eros dengan sorot mata kebencian, begitu juga dengan Carlos.

"Eros, apakah kau tidak sadar, jika perbuatanmu dulu itu sangatlah salah? Kurasa, Daddyku memang pantas untuk menghancurkan bisnis sampahmu itu. Bukankah dulu kau juga sudah menipunya kan?"

Ronald memang dulu sempat melakukan kerja sama dengan Eros. Namun saat mengetahui kecurangan Eros, Ronald pun tidak tinggal diam. Dan disitulah, bisnis yang Eros bangun langsung hancur dengan sekejap. Mengetahui Ronald pelakunya, Eros pun memiliki dendam kepada mereka.

Dulu Eros pernah menghancurkan perusahaan Ronald, namun gagal. Dan pria itu pun menghilang entah kemana. Beberapa tahun kemudian, Eros pun kembali, yang tentunya untuk membalas dendam kepada mereka yang belum sempat tercapai.

"Aku tidak peduli. Bagaimana pun juga, keluargamu yang telah menghancurkan bisnisku dulu," ucap Eros.

Bara tersenyum tipis. "Kau memang bodoh, Eros."

Mendapat makian dari Bara, Eros menatap tajam pria itu. "Apa katamu?"

"Kau bodoh!" ucap Bara sekali lagi. Tentu hal itu membuat Eros menggeram kesal.

"Kau membenci seluruh keluargamu, tapi kau melupakan satu kebaikan dari sepupumu!"

Eros diam, pria itu menatap Carlos yang kini tengah menatap Bara.

BOS MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang