37. BOS MAFIA

20.5K 1.1K 138
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡

Udah nih, aku tambah satu part lagi. Seneng gak kalian? awas aja kalo gak seneng, aku bakal up sebulan sekali, ga becanda.

Sebelum baca di vote dulu! biar gak lupa nanti.

° ° ° ° °

"Tuan, nona Zelina sampai saat ini belum mau menyentuh makanannya." Viona yang baru saja keluar dari kamar Zelina itu, langsung melapor kepada Bara yang tengah sarapan di meja makan bersama Christian.

Dari semalam, Zelina sama sekali belum menyentuh makanan yang di bawakan oleh Viona. Wanita itu hanya diam duduk di pinggir ranjang dengan tatapan yang kosong. Itu yang Viona lihat dari semalam hingga pagi tadi.

Bara yang sedang makan pun harus menghentikan aktivitasnya. Pria itu menatap Viona yang tengah menunduk. "Dimana Hana?" tanyanya kepada Viona.

"Hana sedang pergi berbelanja untuk kebutuhan mansion, Tuan," jawab Viona.

"Nanti suruh Hana untuk membujuk wanita itu agar dia mau makan."

Viona mengangguk patuh. "Baik, Tuan." Setelahnya, Viona pun kembali menuju dapur.

Bukan tanpa alasan Bara menyuruh Hana untuk membujuk Zelina makan. Karena pada dasarnya, wanita itu memang pintar untuk membujuk seseorang. Setidaknya, ada beberapa suap sendok nasi saja yang masuk ke dalam perut Zelina.

Walaupun masih kesal sekaligus kecewa dengan Zelina. Namun tak bisa bohong jika Bara mengkhawatirkan kondisi wanita itu. Bara tidak mungkin tega untuk membiarkan Zelina mati kelaparan di dalam kamar.

"Apa kau benar-benar ingin mengurung Zelina terus menerus?"

Bara menoleh, menatap Christian yang baru saja meminum kopi hangatnya. "Aku terlalu kecewa kepadanya."

"Tapi apa kau yakin, jika dia benar-benar meminum obat itu?"

"Kenapa tidak?" ucap Bara yakin.

Ini yang tidak Christian suka dari sifat Bara. Pria itu terlalu cepat mengambil keputusan tanpa mau mencari tahu yang sebenarnya terlebih dahulu. Terkadang, Christian juga merasa kesal sendiri dengan Bara.

"Ayo kita pergi sekarang. Kau sudah cukup terlambat untuk bertemu dengan klien kita." Christian pun bangkit dari duduknya, yang setelah itu diikuti oleh Bara.

"Apa meeting ini bisa di batalkan?" tanya Bara yang kini tengah melangkah keluar dari mansion.

"Apa kau gila? Minggu lalu kau sudah membatalkan kerja kontrak kita dengan klien besar. Dan sekarang, kau ingin membatalkannya lagi? apa kau ingin perusahaan Daddymu itu hancur?" Christian tak habis pikir dengan Bara. Hampir saja amarahnya meledak jika tak ingat dia masih berada di lingkungan mansion.

"Hanya kehilangan satu perusahaan saja tidak masalah, bukan? Daddy juga mengatakan jika harta dia tidak akan habis tujuh turunan," ucap Bara dengan sombongnya.

Christian menghela napas sabar. Jika saja ia bisa membunuh pria itu, maka detik ini juga Christian akan menembakan peluru tepat di kepala Bara. Percuma saja dia memiliki otak jika tidak digunakan.

BOS MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang