26. BOS MAFIA

28.2K 1.3K 91
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

Sepulang dari Butik, kini Bara dan Zelina pergi ke tepi jalan yang berada di dekat danau untuk membeli makanan. Sebenarnya Bara sudah menawarkan wanita itu untuk pergi ke restauran saja, tapi apalah daya. Zelina mengancamnya, jika dia tidak mau menuruti kemauan wanita itu, malam ini Bara tidak akan bisa tidur bersamanya.

"Baiklah, setelah ini aku akan pulang, agar nanti malam dia tidak kelelahan." Setelah memutuskan panggilan sepihak, pria itu melangkah mendekati Zelina yang tengah makan di bangku panjang.

"Setelah ini kita pulang." Zelina menoleh, lalu mengangguk pelan, yang setelah itu kembali memakan makanannya.

"Kak Zelina?" Panggilan dari seseorang itu, membuat Bara dan Zelina menoleh secara bersama.

Terlihat seorang gadis dengan pakaian crop top dan rok mini di atas lutut itu tengah tersenyum ke arahnya.

"Jeana?" Wanita itu bangkit, lalu memeluk Jeana sebentar.

"Bagaimana kabarmu dan Ibu?" tanya Zelina.

"Aku baik-baik saja kak, ibu pun juga baik-baik saja," jawab Jeana.

"Ah, syukurlah kalo begitu. Aku sangat merindukan kalian." Jeana hanya tersenyum kecil mendengar penuturan Zelina.

"Ada apa kau pergi ke sini? Dan, dengan siapa kau ke sini?"

"Aku ke sini sendirian, hanya ingin berkeliling saja."

Tatapan Jeana beralih kepada Bara yang hanya diam menatapnya datar, sedikit takut melihatnya, namun tak urung, ia pun berbisik kepada Zelina.

"Kak, bagaimana bisa, Tuan Bara bersamamu? bukankah seharusnya dia membawamu ke sel penjara karena hutang kak Jason? atau bahkan menyiksamu di sana?" tanya Jeana bingung.

Wanita itu melirik Bara sebentar, lalu kembali menatap Jeana sambil menggeleng pelan. "Tidak, Tuan Bara sangat baik kepadaku, dia juga tidak pernah berbuat kasar kepadaku," kecuali di atas ranjang.

"Benarkah begitu?" Wanita itu mengangguk yakin.

"Tapi—"

"Sayang, ayo kita pulang sekarang," potong Bara cepat.

Zelina menoleh. "Baiklah."

"Jeana, kakak pulang dulu ya? salam untuk Ibu, aku sangat merindukannya. Jika kau mau, kalian bisa berkunjung ke mansion milik Tuan Bara," ucap Zelina lembut.

"Iya kak, akan ku sampaikan salammu untuk Ibu. Dan, berhati-hatilah di sana."

"Aku pergi dulu ya." Setelah berpelukan singkat, Bara pun segera menggenggam tangan Zelina dan menariknya pelan untuk menuju ke mobil.

Melihat kepergian mereka, Jeana menatap sinis ke arah mobil Bara yang kian menjauh.

"Bagaimana bisa, Tuan Bara tidak menyiksa wanita itu? Dan apa kata Tuan Bara tadi? Sayang? Apakah Zelina memiliki hubungan yang spesial dengan Tuan Bara?" monolog Jeana beruntun-runtun. "Tidak bisa di biarkan, aku harus berbicara kepada Ibu sekarang," lanjutnya, yang setelah itu melangkah pergi dari sana.

° ° ° ° °

"Kenapa kau masih saja baik kepadanya?"

Zelina menoleh, menatap Bara dengan bingung. "Siapa? Jeana?" Pria itu mengangguk.

"Memangnya kenapa? Dia kan adikku."

BOS MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang