41. BOS MAFIA

19.9K 938 128
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

"Ahh, shhh."

"Lebih cepat sayang."

"Aku sudah tidak tahan lagi, aku ingin keluar ahh."

"Bersama sayang."

Huhft..

Kembali ke flashback hari itu, dimana Belva untuk pertama kalinya mendengar desahan Bara dan Zelina di dalam kamar yang saling bertukar keringat. Kini, wanita itu kembali mendengarnya yang di temani oleh Christian lagi. Niat awal ingin bertemu dengan Bara, justru wanita itu harus mendengar suara laknat mereka yang begitu merusak gendang telinganya.

"Astaga Chris, sudah lama aku tidak mendengar suara ini. Apa Bara selalu seperti ini setiap hari?" tanya Belva kepada Christian yang berada di sampingnya.

Pria itu menggeleng pelan. "Tidak. Tidak tahu maksudku."

"Kenapa tidak tahu? kau kan tinggal bersama mereka."

"Tapi aku tidak selalu ikut campur urusan mereka," ucap Christian.

"Kau ini sama saja seperti Bara!" cecar Belva.

"Sama bagaimana? jelas-jelas aku sangat berbeda dengannya," balas Christian.

"Sa—"

Cup.

Kecupan singkat yang Christian berikan di bibir Belva, mampu membuat wanita itu diam mematung, matanya sedikit melotot terkejut menatap pria itu.

Apa yang telah kau lakukan Chris?! Kau baru saja mengambil first kiss ku!

"Sudahlah, jangan marah-marah terus, ini sudah malam, suaramu bisa saja membangunkan para maid di sini, sebaiknya kau beristirahat dulu ke kamar. Besok pagi baru kita bertemu dengan Bara, aku yakin pasti mereka tidak akan keluar kamar setelah ini." Belva hanya diam enggan untuk membalas.

"Ayo, aku antarkan ke kamarmu." Belum sempat mendapat balasan dari Belva, pria itu sudah lebih dulu menggenggam tangan Belva untuk menuju ke kamar tamu.

Sial, ada apa dengan jantungku? kenapa rasanya seperti berdebar?

° ° ° ° °

Sinar matahari yang menembus ke celah jendela kamar Bara, membuat Zelina terbangun dari tidurnya karena merasa silau.

Wanita itu menguap pelan dan sedikit meregangkan otot lengannya. Merasa berat di bagian perutnya, Zelina pun lantas menoleh untuk melihat kebawah. Di sana, tangan kekar milik Bara masih setia memeluk pinggangnya, Zelina pun menoleh untuk menatap pria itu.

Terlihat Bara yang hanya menggunakan celana boxer tanpa memakai baju itu tengah tertidur pulas dengan posisi sedikit tengkurap. Matanya yang masih setia terpejam membuat Zelina tersenyum manis melihatnya. "Sangat tampan", batin Zelina. Permainan semalam benar-benar membuat Zelina merasa kelelahan, Bara tidak memberinya jeda hingga menjelang jam 3 pagi dini hari.

Masih dengan kemeja putih yang dia pakai pagi tadi, Zelina memutar tubuhnya ke samping dan menopangnya dengan lengan tangannya untuk menatap wajah Bara lebih dekat, tangan kanannya bergerak ke atas untuk mengusap pelan pipi Bara.

"Boma, bangunlah," ucap Zelina lembut.

Merasa terganggu dengan elusan tangan Zelina, pria itu pun terbangun secara perlahan.

"Ehm, sudah bangun dari tadi?" tanya Bara dengan suara serak khas  bangun tidurnya.

Zelina menggeleng pelan. "Tidak, aku baru saja bangun."

BOS MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang