02. BOS MAFIA

70.3K 2.5K 19
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

Setelah memakan waktu kurang lebih setengah jam, kini akhirnya mereka telah sampai ke mansion milik Bara. Di sana, mata Zelina tak pernah berhenti untuk menatap bangunan mewah dan megah itu. Gadis itu benar-benar takjub melihat mansion milik Bara.

"Apakah kita sedang di Istana Kerajaan?" tanya Zelina kepada Bara.

"Tidak," jawabnya singkat.

"Lalu, rumah milik siapa ini?"

Tak mau menjawab, Bara dengan cepat menggengam tangan Zelina dan membawanya masuk ke dalam mansion. Di pintu utama, terdapat beberapa maid dan pengawal yang berdiri berjejeran untuk menyambut kedatangan Bara. Pria itu hanya acuh, namun berbeda dengan Zelina yang menunduk hormat kepada mereka.

"Selamat sore semua," sapa Zelina sambil manampilkan senyuman manisnya.

"Selamat sore nona," balasnya serentak.

Bara yang melihat itu menautkan kedua alisnya, pria itu menghela nafas sebentar sebelum akhirnya kembali menarik tangan Zelina untuk menuju ke lantai atas, dimana letak kamar Bara berada.

"Lain kali kau tidak perlu seperti itu," ucap Bara setibanya mereka di dalam kamar.

"Apa maksudmu?" tanya Zelina yang tidak mengerti maksud Bara.

"Tidak usah menyapa mereka."

"Memangnya kenapa? apa aku salah? aku hanya ingin menyapa mereka."

"Ini rumahku, menurutlah apa kataku!"

"Ya, ya, ya, baik lah, aku akan menuruti semua apa katamu," pasrah Zelina.

"Good girl."

"Besar sekali kamar ini, apakah ini kamarku?" tanya Zelina yang baru menyadari kamar mewah milik Bara.

"Kamarku," ralat Bara.

"Lalu, di mana kamarku?"

"Disl sini."

"Apa maksudmu? apa aku akan tidur satu kamar denganmu?" Bara mengangguk.

"Yak! apa kau gila? aku tidak mau."

"Apa kau ingin tidur di gudang?" tawar Bara.

"Tidak," tolak Zelina.

"Ya sudah, tidur di sini bersamaku," ucap Bara sambil melepas jas hitamnya.

"Hey Boma, rumah ini sangat besar, bukankah mustahil jika di sini hanya ada satu kamar, bukan?" protes Zelina yang mengikuti langkah Bara untuk menuju ke walk-in closet.

"Siapa yang kau sebut Boma?" tanya Bara menatap Zelina.

"Aku tidak tahu namamu, jadi aku memanggilmu Boma," jawab Zelina.

"Aku memiliki nama," ucap Bara.

"Itu tidak penting, yang terpenting saat ini kau harus mencarikan satu kamar untukku tidur malam ini, kamar maid juga tidak apa-apa, asal aku tidak tidur bersamamu," ucap Zelina.

"Apa aku sejelek itu di matamu?"

"Tidak ada hubungannya dengan wajahmu."

"Apa kau tahu? di luar sana banyak sekali wanita cantik yang mengantri untuk tidur denganku, tetapi kenapa kau malah menolaknya?" tanya Bara dengan kedua tangan yang ia masukkan kedalam saku celananya.

"Jangan samakan aku dengan mereka, jelas-jelas aku berbeda dengan mereka," jawab Zelina kesal.

"Intinya aku tidak ingin tidur denganmu!"

BOS MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang