35. BOS MAFIA

21.4K 939 70
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

Hari telah berganti, kedua orang tua Bara telah kembali ke mansion miliknya sendiri. Dan kembali seperti semula, di mansion hanya ada Bara, Zelina, dan Christian beserta maid lainnya saja. Belva sendiri juga sudah jarang untuk datang ke mansion Bara setelah kejadian dimana Zelina di culik oleh Elina hari itu, karena wanita itu saat ini tengah di sibukkan dengan banyaknya pekerjaan di kantornya.

Perlu kalian tahu, Belva ini adalah seorang CEO di sebuah perusahaan milik keluarganya, karena mengingat Daddynya yang sudah semakin tua, wanita yang sudah menginjak kepala tiga itu di perintahkan untuk mengelola perusahaan milik Daddynya. Sama seperti Bara, yang kini tengah meneruskan perusahaan milik Ronald.

Siang ini, Belva berniat untuk menjemput Zelina ke mansion Bara. Semalam, wanita itu sudah berjanji kepadanya, dia akan membaw wanita itu untuk pergi berlibur sebagai bentuk tanda syukur karena kemarin, Belva telah berhasil menandatangani kontrak kerja bersama beberapa client besarnya.

"Bara, lepaskan Zelina!" Kesal? tentu saja. Bagaimana tidak? sedari tadi wanita itu memandang Bara yang kini tengah memeluk tubuh Zelina sangat erat, seolah tak membiarkan calon istrinya itu untuk pergi bersamanya.

Karena penculikan Zelina hari itu, Bara memang sering mengurungnya di kamar. Wanita itu sama sekali tidak di perbolehkan untuk pergi keluar, sekalinya itu hanya berada di halaman mansion. Posesif? itu lah sifat Bara yang sekarang.

"Lepas, Boma! Aku ingin pergi berlibur dengan kak Belva, aku bosan berada di mansion terus," ucap Zelina yang kini tengah berusaha melepas tangan kekar milik Bara dari tubuhnya.

Bara menggeleng lucu, posisinya kini tengah duduk di sofa bersama Zelina sambil memeluk pinggang wanita itu erat-erat. "Aku tidak akan mengizinkan Zelina untuk pergi bersamamu," kata Bara sambil menatap Belva.

"Aku hanya ingin membawanya pergi ke pantai saja, tidak kemana-mana," ucap Belva malas. "Jika perlu, bawalah semua pengawalmu untuk menjaga kami di sana," lanjut Belva.

Lagi-lagi pria itu menggeleng. "Tidak, biarkan Zelina di sini bersamaku. Lagi pula, kekasihku ini jauh lebih senang jika berduaan bersamaku di dalam kamar."

"YA! SIAPA BILANG? AKU TIDAK PERNAH SENANG BERSAMAMU DI DALAM KAMAR!" bantah Zelina.

"Apa kau dengar, Bara?"

"Sayanggg, jangan bilang seperti itu," rengek Bara sambil memeluk Zelina semakin erat. Bibirnya sedikit melengkung ke bawah.

"Aku lebih senang pergi berlibur dengan kak Belva." Zelina sudah tidak peduli jika Bara akan marah kepadanya, yang pasti, hari ini dia bisa bebas keluar dari mansion Bara sekalipun itu hanya beberapa jam saja.

"Apa aku harus membunuh wanita itu agar kau bisa tetap bersamaku?" tanya Bara kesal, membuat Zelina melotot tajam menatap pria itu.

"Sebenarnya kekasihmu itu siapa? Christian atau Zelina? kenapa kau selalu saja membawa kekasihku untuk pergi keluar, kenapa kau tidak membawa kekasihmu saja, hah?!"

Shit! ternyata Bara masih saja mengingat hal itu, andai saja pria itu tahu yang sebenarnya, jika dia sama sekali tidak pernah menjalin hubungan yang serius dengan Christian.

"Karena.. tidak seru. Christian tidak asik, dia-"

"Ada apa?" Dari arah belakang, Christian datang menghampiri mereka. Belva maupun mereka berdua menoleh.

"Lihat, Bosmu itu sangat menyebalkan. Sudah seperti anak ayam yang takut kehilangan induknya," ucap Belva bersedekap dada.

"Apa katamu?!" Belva tak membalas, wanita itu hanya mencibir pelan.

BOS MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang