Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡° ° ° ° °
Tring!!
Suara lonceng berbunyi, tampak seorang wanita dengan pakaian biasa namun terlihat rapi baru saja memasuki sebuah Toko Kue yang cukup sederhana.
"Zelina?!" Wanita itu tersenyum lebar sambil melambaikan tangannya, lalu menghampiri Nadira yang baru saja memanggilnya.
"Kau dari mana saja? sudah dua hari ini kau tidak pergi bekerja, apa kau sedang sakit? kenapa kau tidak membalas pesanku?" tanya Nadira beruntun-runtun.
Wanita itu menggeleng. "Aku tidak apa-apa, hanya saja, kemarin aku sedikit tidak enak badan." Ia tidak mungkin berkata jujur, jika wanita itu sebenarnya tinggal bersama Bara.
"Astaga Zelina, kenapa kau tidak bilang kepadaku? aku sangat khawatir kepadamu," ucap Nadira. Wajahnya begitu lesu, menandakan jika wanita itu benar-benar khawatir dengan kondisi Zelina.
Nadira adalah teman baik Zelina sejak dia bekerja di toko kue itu, ia menganggap Nadira sudah seperti kakaknya sendiri, karena mengingat umurnya yang lebih tua darinya.
Nadira itu wanita yang pekerja keras seperti Zelina, selain cantik, dia juga memiliki sifat rendah hati dan tidak sombong. Zelina menyukai itu.
"Terima kasih karena kau sudah khawatir padaku, aku minta maaf karena sejak kemarin aku tidak memegang handphone," ucap Zelina.
Nadira mengangguk. "Tidak apa-apa. Sekarang cepatlah bersiap-siap, toko nya sebentar lagi akan buka."
"Ah, baiklah, aku akan bersiap-siap dulu."
"Ya sudah sana cepat pergi."
Zelina pun segera melangkah ke toilet untuk mengganti pakaiannya.
° ° ° ° °
"Apa kau sedang jatuh hati kepada wanita itu?" tanya Christian yang melihat Bara sedang menatap tempat kerja Zelina dari dalam mobil.
"Bicara apa kau ini?" tanya Bara menatap Christian.
"Apa kau tidak ingat? Zelina adalah gadis yang kita sandera," kata Christian.
"Aku ingat, lalu?"
"Jika di lihat-lihat, kau sangat berbeda setelah kita menyandera wanita itu. Sebelumnya kau tidak pernah seperti ini, kau tidak pernah peduli dengan wanita yang kau sandera, tapi kenapa dengan wanita itu, kau sangat peduli sekali?"
"Lihatlah, bahkan kau mau mengantarnya ke tempat kerja wanita itu hanya karena kau tidak ingin ada sesuatu hal jahat yang terjadi kepadanya," ucap Christian yang mengingat ucapan pria itu pagi tadi.
"Dan—"
"Diamlah Chris, kau ini sangat berisik sekali. Peduli atau tidak itu urusanku, bukan urusanmu!"
"Baiklah-baiklah. Tapi aku menyukai sifatmu yang seperti ini." Lalu pria itu tersenyum tipis. "Sepertinya aku harus berterima kasih kepada Zelina, karena wanita itu, aku sudah lega untuk tidak memikirkan rencanaku."
"Apa maksudmu?" tanya Bara tak mengerti.
"Setiap hari aku memikirkan rencana untukmu. Bagaimana caranya agar kau bisa berkencan dengan seorang wanita."
"Rencanamu tidak berguna sama sekali bagiku," balas Bara.
"Itu sangat berguna bagimu. Apa kau ingin semua orang mengira jika kau ini seorang homo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BOS MAFIA
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] ⚠️DON'T COPY MY STORY PLEASE⚠️ ✧ Happy Reading Everyone ✧ [ Walaupun BOS MAFIA sudah selesai, tapi aku masih berharap ada notif masuk dari pembaca baru😆 ] • • • Kisah seorang gadis yang...