Mona sedang mengambil cucian bersih di tempat laundry sebelah kosan. Saat Mona menarik plastik berisi baju-bajunya yang akan dimasukkan ke dalam goodie bag miliknya. Terlihat sebuah taksi online berhenti di depan kosannya. Mona langsung kepo menunggu sang penumpang turun. "Siapa ya?" Mona memajukan lehernya dan memicingkan matanya untuk bisa melihat siapa yang ada di dalam taksi tersebut. Betapa terkejutnya ketika yang turun adalah Sea. Akhirnya tetangga kamarnya sudah kembali. Mona buru-buru menyudahi transaksi dengan petugas laundry, "Makasih Ya, Mas."
Sontak Mona langsung berlari ke arah Sea. Tanpa pikir panjang, Mona menubruk Sea untuk memeluknya. "Mba Seaaaaa...." teriak Mona girang. Sea sampai terhuyung mundur.
"Ya ampun, kangen sama gue sampai segitunya. Padahal cuma ditinggal seminggu."
"Gue kangen sama oleh-oleh lo."
"Kirain kangen gue."
"Hahaha... Ya kangen sama elonya juga. Tapi sedikit." Mona terkikik dan melanjutkan kembali kalimatnya. "Sedikit bohongnya. Hahaha... Kangen banget gue. Kesepian gue tanpa dirimu."
"Lebai." Sea mendorong bahu Mona. "Mon, bantuin angkat koper ke atas boleh dong. Berat banget nih."
"Siap. Demi oleh-oleh, pasti gue bantuin."
***
Sesampainya di kamar Sea, Mona meletakkan koper milik Sea di pojokan kamar. Mona menaruh pula goodie bag miliknya di kasur Sea. Lalu Mona duduk dan bingung melihat Sea mondar-mandir dengan tatapan sendu. Sea terlihat sedikit berbeda. Biasanya, setiap kali pulang dari mana-mana dia selalu terlihat ceria. Meski lelah sekali pun, Sea pasti punya segudang cerita yang akan disampaikan. Tapi entah kenapa Sea lebih banyak diam dan raut wajahnya sedikit muram. Mona memberanikan diri bertanya.
"Mbak, maaf. Lo kenapa? Gue liatin muka lo gak semangat gitu pulang ke Jakarta."
Sea tersenyum kecut. "Gak apa-apa. Cuma masih gak rela aja liburannya udahan."
"Ah, yakin cuma karena itu?" selidik Mona yang nampak tak percaya. Sea terdiam ragu.
"Cerita aja sih, Mbak. Di pendem lama-lama beranak pinak nanti masalahnya."
"Ngg... sebenarnya ada yang lain. Tapi kalau gue ceritain ke lo, lo nanti ketawain gue lagi. Masalahnya ini agak kurang masuk akal gitu."
"Apaan sih? Jadi penasaran gue. Ceritain dong."
"Gue mandi dulu deh, abis itu baru gue ceritain."
"Oke."
***
Sea keluar dari kamar mandi. Rasa segar menyeruak dan membuat Sea lebih sedikit rileks. Sea mengambil handphone-nya dan segera menelpon Mona, "Mon, ke kamar gue lagi."
Mona datang dan izin masuk ke dalam kamar Sea. Terlihat Sea sedang kembali mengemas pakaiannya dan memasukkan ke tas backpack miliknya.
Mona heran. "Lo mau kemana? Kok packing lagi?"
"Gue mesti nginep lagi di hotel. Ada rapat besar fakultas. Rencananya 2 hari 1 malam," jelas Sea yang sambil sibuk memenuhi isi tasnya.
"Ah serius. Gak capek apa lo?"
"Capeklah. Tapi mau gimana lagi? Udah dikasih tau dari kemarin-kemarin soalnya sama atasan gue di kampus. Gak enaklah."
"Oh gitu. Jadi lo bete dari tadi juga karena ini?"
"Salah satunya ini. Cuma ada hal lain yang lebih mengganggu pikiran gue," jawab Sea yang sambil melipat-lipat pakaiannya.
"Apa?" tanya Mona serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALA SEA (TAMAT)
RomanceKala adalah seorang dokter yang nyaris tidak bisa beranjak dari luka kisah percintaan masa lalunya. Sementara Sea adalah seorang dosen yang belum ingin membuka hati untuk mencintai karena takut terluka oleh orang yang salah. Keduanya ditautkan pada...