4. Time goes by

737 93 30
                                    

Jungkook yang baru saja bangun, melangkah gontai menuju meja makan lalu naik ke pangkuan Namjoon dengan mata setengah terpejam ketika si Papa sedang menikmati sarapan paginya ditemani Mama.

"Aduh, aduh, anaknya Papa udah bangun?" kata Namjoon sambil memeluk si bungsu sementara Jungkook menyamankan sandaran kepalanya di dada Papanya.

"Tuh Kakaknya pinter udah mandi. Adeknya kok baru bangun sih?" tanya Namjoon yang tidak dijawab oleh Jungkook.

"Dek, bentar lagi udah masuk sekolah lho. Udah SD. Harus belajar bangun pagi" kata Jieun di kursi depan mereka.

Mendengar kata 'SD' mata Jungkook perlahan terbuka agak lebar sebelum akhirnya menoleh kearah Mamanya.

"Adek jadi masuk SD Hanbada kan?" tanya Jungkook.

Bukannya menjawab, Namjoon dan Jieun justru saling tatap.

Sebenarnya hal ini masih menjadi pertimbangan keluarga kecil Kim.

Jungkook ingin masuk SD yang sama dengan Jaehyun di SD Hanbada. Sekolah yang jaraknya berdekatan dengan kantor Ayah Jaehyun sementara sebaliknya, jauh dari kantor Namjoon.

Tentu saja ini menyulitkan Namjoon atau Jieun. Selain mereka juga harus mengantar jemput si sulung Taehyung, mereka tidak memiliki dana tambahan untuk mendaftarkan Jungkook ikut fasilitas antar jemput sekolah.

Orang tua Jaehyun yang tahu anaknya ingin satu sekolah dengan Jungkook, sudah menawarkan solusi untuk membawa Jungkook setiap berangkat sekolah oleh Ayah Jaehyun dan ketika pulang, Ibu Jaehyun yang akan menjemput.

Namun Namjoon serta Jieun justru merasa tidak enak karena itu akan merepotkan orangtua Jaehyun bukan untuk 1-2 hari tapi 6 tahun hingga masa SD selesai.

"Eh, adek sekolah di SDnya Kak Taehyung aja ya di Jongno. Kan enak jadi satu sama Kakak" bujuk Jieun lagi.

"Nggak" tolak Jungkook mentah-mentah.

"Hey, dengerin Papa..." Namjoon lalu menarik kepala si bungu dari dadanya agar menatapnya.

"Kalau sekolah di Hanbada, Mama sama Papa repot antar jemputnya, nak. Lokasinya beda arah sama sekolah Kak Taehyung" lanjut Namjoon.

"Katanya Papi Siwon sama Mami Sohee yang mau anter jemput kan? Kemaren mereka bilang kayak gitu waktu kesini" kata Jungkook.

Ia masih ingat betul pertemuan kedua orangtua mereka 2 hari lalu saat membicarakan urusan sekolah anak-anak mereka.

"Iya tapi Papa sama Mama ga enak kalau kamu numpang anter jemput tiap hari. Papa sama Mama juga ga punya uang buat daftarin anter jemput sekolah. Adek tau kan, kantornya Papa ga sebesar kantor Papinya Jaehyun" jelas Namjoon.

Mendengar itu wajah Jungkook pun menjadi muram.

"Rumah kita kan masih tetanggaan sama Jaehyun. Adek masih tetep bisa main bareng sepulang sekolah kan?" tambah Jieun.

Wajah yang tadinya muram itu kini semakin tertunduk lesu sementara jari kecil Jungkook memainkan dasi si Papa dengan mulut yang cemberut.

"Ga apa-apa ya dek, sekolah di tempat Kak Taehyung aja ya? Biar gampang pulang perginya. Ya, nak?" ucap Namjoon lembut sembari mengusap rambut halus si bungsu.

Otak cerdas Jungkook mulai mencerna perkataan kedua orangtuanya.

Meski ia tergolong sangat manja saat dirumah, namun itu tidak membuat Jungkook jadi sulit memahami keadaan keluarganya.

Jungkook mendapati bahwa perkataan Papa dan Mamanya ada benarnya.

Meskipun tidak satu sekolah dengan Jaehyun tapi rumah mereka masih berdekatan. Kapanpun ia masih bisa menghabiskan waktu bersama sahabat tersayangnya.

SUPERHEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang