Bambam datang membawa 2 nampan makan siang untuk dia dan Jungkook menuju meja dimana Jungkook sudah menunggunya.
Sementara Jihyo berjalan dibelakang Bambam membawakan minuman untuk mereka bertiga.
"Nih, minumannya. Aku ambil makan siang aku dulu ya" kata Jihyo.
"Thanks, Ji" jawab Jungkook dan Bambam bersamaan sebelum gadis cantik berpembawaan tomboy itu berlalu dari meja mereka.
Hari ini, Sejak jam pelajaran ketiga Jungkook merasa lesu dan tidak fit sehingga membuat khawatir 2 sekutunya, Bambam dan Jihyo.
"Ayo ini sayurnya masih hangat. Dimakan dulu ya" kata Bambam sambil menyodorkan nampan makan siang untuk Jungkook.
"Ga nafsu makan Bam..." jawab Jungkook.
"Jungkook please, dipaksain dikit dong. Nanti tambah drop kalau ga makan" kata Bambam.
Disamping Bambam, Jungkook belum beralih dari bertopang dagu di meja. Sesekali dia bahkan tampak mengusap dahinya untuk menyeka keringat dinginnya yang mulai membentuk titik-titik disana.
Kemudian dengan malas Jungkook mengambil sendoknya dan menyendok secuil nasi berlanjut dengan sesendok kuah sayur dan mulai memakannya perlahan.
"Jangan kuahnya doang. Sayurnya juga" kata Bambam.
Tanpa menjawab, Jungkook kembali menyendok sedikit sayur dan memaksakan diri untuk memakannya.
"Bam..." panggil Jungkook sembari menguyah malas makanannya.
"Hmm"
"Rasanya aku tambah sering drop deh semakin kesini" ucap Jungkook lirih.
"Berarti kamu memang udah bener-bener ga bisa kecapekan Jungkook. Seminggu ini kamu sibuk banget sama klub gambar sama ekstra seni pahatan sampe pulang malem. Besok paginya dateng pagi-pagi buat mahat lagi kalau ga, nyamperin klub gambar" ujar Bambam.
"Bambam bener, aku kan juga udah peringatin jangan dipaksain" kata Jihyo yang baru saja tiba mengambil jatah makannya dan duduk di depan Jungkook dan Bambam.
"Tapi aku dulu kelas 10 ga kayak gini. Kok tiba-tiba jadi semakin lemah gini sih?" kata Jungkook sambil kembali menyendok makanannya.
"Dokter kan udah bilang, gangguan kelelahan ekstrim kamu itu karena faktor keturunan dari keluarga Papa. Ya udah, jangan dibawa sedih terus" kata Bambam.
Diagnosa kondisi kesehatan Jungkook sejauh ini adalah mengalami gangguan kelelahan ekstrim akibat faktor keturunan yang didapat dari riwayat keluarga besar Namjoon yang beberapa diantaranya memang mengidap penyakit kronis.
Jihyo yang masih diam memperhatikan, lama-lama jadi merasa iba pada Jungkook yang tampak semakin malas memakan menu siangnya.
"Kookie, kalau ga doyan sama menu siang, ga usah dimakan. Tapi gantinya kamu mau makan apa sekarang? Aku beliin deh" kata Jihyo.
Jungkook terdiam sejenak. "Pengen makan apa ya..."
"Ayo cepetan. Mumpung masih ada waktu istirahat" kata Jihyo lagi.
"Mm...mau makan ayam goreng aja deh" jawab Jungkook.
"Oke. Tunggu, aku beliin" kata Jihyo yang kemudian segera berlalu dari sana.
Tidak lama kemudian gadis itu sudah kembali membawa satu kotak berisi 2 potong ayam goreng untuk Jungkook.
"Nih uangnya, Ji" kata Jungkook sambil menyodorkan lembaran uang kertas karena untuk menu yang tidak termasuk jatah makan, harus dibeli dengan uang.
"Udah ga usah" jawab Jihyo sambil melanjutkan makannya.
"Ciee... Yang lagi kaya..." ujar Jungkook.
"Eh bukan gitu, Jungkook. Maksud Jihyo tuh totalan belakangan setelah kamu tanda tangan pembelian puisi kamu nanti malem" kata Bambam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPERHERO
Fanfiction(COMPLETE) Persahabatan Jungkook dan Jaehyun bahkan sudah dimulai sejak mereka sama-sama merangkak. Julukan Superhero diberikan Jungkook karena seiring mereka tumbuh, ia terus merasakan perlindungan Jaehyun yang bak seorang pahlawan. Hingga ketika m...